Category: Uncategorized

  • Koperasi Desa Merah Putih Jateng Serap 68 Ribu Tenaga Kerja, Tekan Angka Kemiskinan

    Semarang, Infojateng.id ProgramKoperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jawa Tengah digadang-gadang menjadi solusi nyata pengentasan kemiskinan. Sebanyak 8.523 koperasi yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng siap menyerap minimal 68.184 tenaga kerja, hanya dari unsur pengurus saja.

    Program ini akan resmi diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada 19 Juli 2025 mendatang di Kabupaten Klaten. Peluncuran ini menjadi momentum penting untuk menggerakkan ekonomi desa secara masif.

    Menurut Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng, Eddy Sulistiyo Bramiyanto, jumlah tenaga kerja yang terserap bisa lebih besar seiring berkembangnya koperasi.

    “Angka 68 ribu itu hitungan minimal. Jika koperasi sudah berjalan, tentu akan tambah banyak pengelola. Yang penting koperasi ini harus memberi manfaat, buka lapangan kerja, dan menekan kemiskinan,” jelas Bramiyanto, Jumat (11/7/2025).

    Perputaran Uang Tinggi, Semua Merasakan Manfaat

    Program koperasi ini diyakini akan menciptakan perputaran uang besar di desa, dari produsen hingga konsumen. Saat ini, 100% koperasi sudah berbadan hukum, dan sekitar 59,10% sudah memiliki kantor operasional.

    Koperasi-koperasi tersebut memiliki unit usaha beragam:

    • 13,47% unit sembako
    • 5,09% apotek
    • 3,83% klinik kesehatan
    • 7,07% simpan pinjam
    • 5,75% gudang
    • 4,24% logistik
    • 10,30% usaha pakan ternak, pupuk, dan obat pertanian

    Bramiyanto menambahkan, Pemprov mendorong agar koperasi bekerja sama dengan BUMD dan BUMN, asal model bisnisnya tepat dan efisien.

    “Biaya produksi dan operasional harus dihitung cermat. Uang yang berputar harus benar-benar produktif,” tegasnya.

    Gubernur Jateng Dukung Penuh

    Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyatakan dukungan penuhnya terhadap program ini. Bahkan Pemprov Jateng sudah menerbitkan dua surat penting untuk mempercepat pendirian koperasi, yakni:

    • Surat Gubernur No. 500.3/0002538
    • Surat Sekda No. 500.3/0003310

    “Antusias kepala desa sangat luar biasa. Kalau setiap desa punya koperasi, ekonomi desa akan tumbuh,” ujar Luthfi.

    Program ini sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Dengan dukungan penuh dari pusat hingga daerah, koperasi ini diharapkan menjadi tulang punggung ekonomi desa di Jawa Tengah. (one/redaksi)

    Source link

  • Polisi Amankan Pencuri Properti Panggung di Pekalongan

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Seorang pria berusia 54 tahun diamankan petugas Polsek Bojong Polres Pekalongan. Pasalnya, pria berinisial RN warga Desa Sembungjambu, Kecamatan Bojong melakukan pencurian terhadap properti panggung milik Iszmi Auliya (27).

    Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, S.I.K melalui Kasubsi Penmas Sihumas Ipda Warsito, S.H mengatakan, RN diduga melakukan pencurian terhadap properti panggung yang saat itu berada di halaman Rice Mill di Desa Sembungjambu Kecamatan Bojong.

    Disampaikannya, bahwa pada hari Rabu (16/04/2025) sekitar pukul 01.00 wib, Satyo (22) dan Yunico (28) melangsir properti panggung milik Iszmi yang berada di halaman depan sebuah Rice Mill di Desa Sembungjambu Kecamatan Bojong.

    Saat itu, mereka melangsir sebagian properti panggung, karena KBM Mitsubishi L300 yang digunakannya tidak bisa membawa secara keseluruhan properti tersebut. Properti tersebut dibawa ke rumah korban di Desa Bojongminggir.

    Namun, ketika mereka hendak mengambil sisa properti panggung tersebut, mereka mendapati sebagian properti sudah hilang.

    Pada hari Jumat, 18 April 2025 sekitar pukul 10.30 wib, mereka berdua hendak melanjutkan mengambil lagi yang setengah dari properti di lokasi yang sama, namun mereka mengetahui bahwa sebagian properti yaitu 60 lembar triplek ukuran 2×1 dan 1×1 meter warna coklat, 200 buah besi kaki panggung ukuran 2 meter dan 1 meter warna silver, 8 balok besi rejing ukuran 6 meter warna silver, 3 buah besi Pencu segitiga ukuran 12 meter warna silver, 4 buah besi molo ukuran 6 meter warna silver, dan 2 buah besi molo ukuran 5 meter warna silver yang sebelumnya berada di halaman rice mill sudah tidak ada/hilang.

    Mengetahui hal tersebut, Satyo dan Yunico mencari di sekitar lokasi namun tidak ketemu, yang selanjutnya menyampaikannya kepada korban. Dari kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp. 20 juta. Kejadian ini pun segera dilaporkan kepada Kepolisian.

    Dari laporan itu, selanjutnya pada Senin, 23 Juni 2025 sekitar pukul 19.00 Wib, Unit Reskrim Polsek Bojong Polres Pekalongan mengamankan pelaku.

    Petugas juga mengamankan barang bukti berupa 43 lembar triplek ukuran 2×1 dan 1×1 meter warna coklat, 200 buah besi kaki panggung ukuran 2 meter dan 1 meter warna silver, 3 balok besi rigging ukuran 6 meter warna silver dan 3 buah besi Pencu segitiga ukuran 12 meter warna silver.

    “Pelaku dijerat dengan pasal 362 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun,” terang Ipda Warsito.

    Lebih lanjut, Kasubsi Penmas mengungkapkan, bahwa sebelum dilakukan penahanan, kedua belah pihak telah dilakukan upaya mediasi, namun tidak terjadi kesepakatan karena pelaku tidak sanggup mengembalikan kerugian yang dialami korban akibat dari perbuatan tersangka. (afk)

  • Sat Intelkam Polres Klaten Gelar Bakti Religi, Pererat Silaturahmi Lewat Aksi Nyata di Masjid Al-Huda

    Dalam rangka menyemarakkan Hari Bhayangkara ke-79, Satuan Intelkam Polres Klaten melaksanakan kegiatan Bakti Religi dengan menyasar Masjid Al-Huda dan area makam di Kampung Baru, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten, Jumat (27/06/2025).

    Dipimpin langsung oleh Kasat Intelkam Polres Klaten AKP Eksan, S.H., kegiatan ini melibatkan seluruh personel Sat Intelkam. Mereka melakukan kerja bakti membersihkan area dalam masjid, halaman, serta lingkungan sekitar, termasuk makam umum. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian Polri terhadap kebersihan tempat ibadah dan fasilitas umum desa.

    Selain berorientasi pada aspek fisik, kegiatan ini juga memuat nilai sosial dan spiritual. Anggota Polri berinteraksi langsung dengan masyarakat, mempererat tali silaturahmi, serta mengajak warga untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya tempat ibadah yang menjadi pusat kehidupan beragama.

    “Kegiatan ini bukan hanya soal membersihkan masjid, tetapi juga sebagai sarana Polri mendekatkan diri dengan masyarakat, menumbuhkan rasa kebersamaan, dan memperkuat solidaritas sosial,”

    Kasat Intelkam Polres Klaten AKP Eksan, S.H.

    Pihaknya juga menekankan pentingnya memberi teladan kepada masyarakat dalam hal menjaga kebersihan, terlebih di lokasi yang sakral seperti masjid dan makam. Di sisi lain, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polres Klaten untuk merawat infrastruktur desa agar tetap layak dan berfungsi dengan baik.

    Kegiatan Bakti Religi ini mendapat sambutan positif dari warga sekitar yang merasa terbantu dan terinspirasi oleh aksi Polri. Dengan pendekatan yang humanis, Sat Intelkam Polres Klaten berharap dapat membangun kepercayaan publik dan memperkuat hubungan yang harmonis antara Polri dan masyarakat.

    Sebagai institusi yang mengemban tugas pemelihara keamanan dan ketertiban, Polres Klaten terus menunjukkan komitmen dalam membina kedekatan sosial melalui aksi-aksi nyata yang menyentuh langsung kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat.

  • Api Semangat Belajar Si Kembar Berkobar, Karena Sekolah Kemitraan Gubernur Luthfi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KENDAL – Di sebuah rumah sederhana di sudut gang kecil Desa Truko RT 3 RW 6 Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, tinggal dua gadis kembar yang penuh semangat untuk belajar, putri pasangan Rohmat dan Hidayah. Mereka adalah Fitriyatul Lutfiyah dan Tazkiyatul Lutfiyah.

     

    Sejak lulus SD, si kembar, begitu mereka karib disapa, melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah sekaligus mempertebal ilmu agama di sebuah pondok pesantren di Kecamatan Kangkung. Tiga tahun berlalu, Fitri dan Tazki kini telah lulus dari MTs, dan ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

     

    “Kami saat ini mondok (Pondok Pesantren) dan sudah lulus MTs. Kami terus ingin melanjutkan sekolah yang lebih lagi,” kata Fitri, saat ditemui di rumahnya, baru-baru ini.

     

    Namun, keinginan untuk terus bersekolah itu terkendala kondisi ekonomi keluarga. Ayah mereka hanya buruh tani, yang penghasilannya tak menentu mengikuti musim. Sedangkan sang ibu, setiap pagi mengayuh sepeda onthel, menjajakan sayuran dan jajan tradisional dari kampung ke kampung.

     

    “Kami menyadari, hidup kami sederhana. Bapak buruh tani dan ibu jualan keliling,” lanjut Fitri.

     

    Hingga pada suatu hari, harapan itu datang lewat program Sekolah Kemitraan yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Program itu menjembatani siswa dari keluarga tidak mampu, untuk melanjutkan sekolah menengah dengan dukungan penuh dari pemerintah.

     

    Siswa kurang mampu yang tidak diterima di sekolah negeri, berkesempatan menempuh pendidikan di sekolah swasta gratis, dengan pembiayaan dari pemerintah.

     

    Lewat program ini, si kembar akhirnya bisa melanjutkan pendidikan di SMA NU Ma’arif Kangkung tanpa dipungut biaya sepeser pun, hingga tiga tahun ke depan.

     

    “Alhamdulillah kebetulan pas lulus MTs ini ada program sekolah kemitraan, dan kami salah satunya yang menerima beasiswa itu,” timpal Tazki.

     

    Menurut Tazki, program dari Gubernur Luthfi sangat membantu bagi siswa kurang mampu, untuk terus bersemangat dalam mewujudkan cita-citanya. Selain itu, dapat meringankan beban orang tua.

     

    “Kami senang dengan adanya program sekolah kemitraan. Kami akan terus semangat belajar. Kalau saya bercita-cita ingin jadi pengusaha, dan Fitri ingin jadi guru,” ungkapnya.

     

    Rasa bahagia itu juga diungkapkan Rohmat, ayah mereka. Ia mengatakan, program sekolah kemitraan baru ada di era kepemimpinan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi.

     

    “Dangat senang karena kami terbantu. Saya ini kan hanya buruh tani dengan kondisi kesehatan yang sudah kurang baik. Saya sudah disarankan dokter untuk jangan terlalu berat bekerja,” paparnya.

     

    Sehingga, dengan adanya sekolah kemitraan, membuatnya tidak lagi memikirkan biaya pendidikan anaknya.

     

    “Anak saya itu empat. Yang terakhir ini ya si kembar. Semoga mereka berdua nantinya menjadi anak yang solehah berguna untuk keluarga, bangsa, dan agama,” harapnya.

     

    Sementara itu, Wakil Kepala Kesiswaan di SMA NU Maarif Kangkung, Meilinda Estuningsih menyampaikan, pihaknya sangat mengapresiasi terhadap program sekolah kemitraan, karena mendorong kemajuan pendidikan terutama di wilayah Kecamatan Kangkung.

     

    “Jadi masih banyak masyarakat dari kalangan menengah ke bawah, sehingga program ini sangat membantu, supaya anak terus sekolah dan tidak putus sekolah,” tuturnya.

     

    Untuk saat ini, sudah ada total 14 siswa program sekolah kemitraan dari kuota 36 siswa di sekolahnya. Siswa kemitraan nantinya akan mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa reguler yang lain. Hanya, pembiayaan gratis ditanggung oleh pemerintah.

     

    “Kami perlakukan sama dengan siswa yang nonkemitraan. Kami tidak bedakan meskipun gratis dibiayai pemerintah, agar tidak terjadi kesenjangan sosial,” jelas Meilinda.

     

    Menurutnya, program sekolah kemitraan selaras dengan semangat SMA NU Maarif Kangkung.

     

    “Artinya program Bapak Luthfi sudah searah dengan sekolah kami, yaitu semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang sama, mau dari kalangan apa pun, untuk tujuan peningkatan SDM yang lebih baik,” tandas Meilinda. (Wk/Ul, Diskominfo Jateng)

     

     



    Source link

  • Jepara Jadi Tuan Rumah Seri Pembuka Aquabike Championship 2025, Hadirkan Aksi Spektakuler Rider Nasional & Internasional

    Jepara, Infojateng.id – Deru mesin jet ski memecah ombak Pantai Tirta Samudra Bandengan, Jepara, Sabtu (12/7/2025). Puluhan rider dari berbagai penjuru Indonesia hingga mancanegara adu kecepatan dalam seri pembuka Aquabike Championship 2025, ajang balap air bergengsi tingkat nasional yang resmi dimulai dari bumi Kartini.

    Gelaran spektakuler ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Pemprov Jawa Tengah, dan Pemkab Jepara. Jepara didapuk sebagai lokasi perdana dari rangkaian kejuaraan nasional Aquabike yang juga akan menyambangi Kepulauan Seribu (Jakarta), Danau Toba, dan sejumlah destinasi lainnya.

    Bupati Jepara Witiarso Utomo secara resmi membuka kejuaraan tersebut dan menyampaikan rasa bangganya atas kepercayaan menjadikan Jepara sebagai tuan rumah perdana.

    “Alhamdulillah, hari ini seri pertama Aquabike Indonesia Championship 2025 resmi dibuka. Ini kebanggaan luar biasa bagi Jepara. Semoga masyarakat bisa menikmatinya dan merasakan manfaatnya,” ujar Bupati Witiarso.

    Didampingi Wakil Bupati M Ibnu Hajar, Ketua DPRD Agus Sutisna, dan jajaran Forkopimda, Bupati bahkan turut menjajal langsung lintasan balap menggunakan jet ski—memberi semangat sekaligus menunjukkan dukungan penuh untuk event olahraga air ini.

    Rider Internasional Ramaikan Jepara

    Sebanyak 30 rider turut serta dalam kejuaraan ini, termasuk pembalap dari Filipina, Jepang, dan Malaysia. Meski tidak mengumpulkan poin untuk klasemen nasional, para rider asing tetap bersaing memperebutkan trofi bergengsi di masing-masing kategori.

    Ketua panitia pelaksana, Heru, menjelaskan bahwa kompetisi terbagi dalam beberapa kategori seperti GP1, GP2, dan Slalom, dengan jenis balapan seperti Jet Ski Spark dan Standing.

    “GP1 diikuti pembalap profesional yang sudah berlaga di tingkat internasional. GP2 untuk pemula. Format balapnya antara lain Enduro 35 menit plus 1 lap (GP1), dan 25 menit plus 1 lap (GP2),” jelasnya.

    Tak hanya jadi panggung adu skill dan adrenalin, event ini juga dirancang sebagai motor penggerak sport tourism di Jepara. Pemkab Jepara menargetkan kehadiran 2.000 hingga 3.000 pengunjung, yang diprediksi akan memberi dampak langsung bagi pelaku UMKM, kuliner, dan penginapan lokal.

    Menuju Kejuaraan Dunia

    Lebih dari sekadar event nasional, Bupati Witiarso menyampaikan ambisi besarnya: menjadikan Jepara tuan rumah Kejuaraan Dunia Aquabike.

    “Kita sedang menjajaki kemungkinan untuk menggelar kejuaraan dunia. Tentu butuh dukungan besar, termasuk dari provinsi dan daerah lain. Tapi kami yakin Jepara siap,” tegasnya.

    Tak berhenti di Aquabike, Pemkab Jepara juga tengah menyiapkan sejumlah agenda olahraga lain seperti lomba lari dan kegiatan kebugaran lainnya untuk menguatkan branding Jepara sebagai kota destinasi wisata olahraga.

    Setelah Jepara, putaran kedua akan digelar di Jakarta dan putaran ketiga di Danau Toba. Sepuluh pembalap terbaik dari dua seri awal akan melaju ke grand final yang menjanjikan persaingan ketat dan aksi memukau.

    Dengan suksesnya penyelenggaraan di Pantai Bandengan, Jepara menegaskan diri sebagai tuan rumah berkelas dan magnet baru sport tourism Indonesia. (one/redaksi)

    Source link

  • Kedapatan Bawa Paket Sabu, Pria 45 Tahun Diamankan Sat Resnarkoba Polres Pekalongan

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I BR (45) warga Desa Kedungkebo, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan diamankan petugas dari Sat resnarkoba Polres Pekalongan. BR diamankan pada Jumat, 20 Juni sekitar pukul 23.00 wib di jalan Desa Karangsari Rt. 001 Rw. 001 Kecamatan Bojong.

    Dari penuturan Kasubsi Penmas Sihumas Ipda Warsito, S.H., penangkapan ini sebagai tindak lanjut dari informasi masyarakat yang direspon cepat oleh petugas Sat Resnarkoba.

    Dari informasi itu, petugas selanjutnya melaksanakan penyelidikan ke wilayah Kecamatan Bojong. Malam harinya, tepatnya di jalan Desa Karangsari, petugas melihat seorang pria dengan gerak gerik yang mencurigakan.

    Petugas selanjutnya mendatangi pria tersebut dan melakukan penggeledahan dan interogasi. Petugas berhasil mengamankan barang bukti paket sabu yang ditemukan tidak jauh dari lokasi pria itu.

    “Satu paket narkotika jenis sabu terbungkus plastik transparan dengan bruto ± 0,37 gram dan satu paket sabu dengan bruto ± 0,35 gram, kemudian 1 buah pipet kaca, 2 lembar potongan selotip warna kuning, 2 lembar potongan tisu warna putih, 1 buah tutup botol warna biru yang dimodifikasi dengan sedotan putih menjadi alat hisap sabu, 1 korek gas warna biru, 1 buah bekas bungkus rokok dan 1 unit Handphone berhasil diamankan petugas,” kata Ipda Warsito.

    Pelaku selanjutnya dibawa ke Polres Pekalongan guna pengembangan dan penyidikan lebih lanjut.

    Kasubsi Penmas Ipda Warsito mengimbau kepada masyarakat agar tidak ragu melaporkan segala aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan peredaran dan penyalahgunaan narkotika. “Informasi dari warga sangat penting dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba di wilayah hukum Polres Pekalongan,” pungkasnya. (ozy)

  • Polsek Prambanan Salurkan Bantuan Sosial Pakaian Layak Pakai kepada Warga Kurang Mampu

    Klaten — Menyambut Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Prambanan Polres Klaten menunjukkan kepedulian nyata kepada masyarakat dengan menggelar kegiatan sosial berupa pembagian pakaian layak pakai di wilayah Kecamatan Prambanan. Kegiatan ini berlangsung di Angkringan dan sepanjang jalan raya Desa Tlogo, Kamis (26/06/2025).

    Sebanyak 10 bingkisan berisi pakaian baru dan pakaian layak pakai dibagikan oleh jajaran anggota Polsek Prambanan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasar akan sandang, tetapi juga untuk membangkitkan rasa percaya diri dan harga diri para penerimanya. Kegiatan ini dipimpin Kapolsek Prambanan AKP Nyoto, S.H., M.H., bersama para Kanit dan anggota.

    Kapolsek Prambanan menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk nyata pelayanan dan kepedulian Polri terhadap masyarakat, terutama dalam menyambut momen bersejarah HUT Bhayangkara ke-79.

    “Kami berharap, dengan bantuan pakaian ini, masyarakat yang membutuhkan bisa merasa lebih layak dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Ini juga menjadi wujud empati kami sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.” AKP Nyoto, S.H., M.H.

    Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar untuk ikut serta dalam gerakan kebaikan yang lebih luas. Selain itu, inisiatif ini memperkuat citra humanis anggota kepolisian di tengah masyarakat.

    Masyarakat penerima bantuan menyambut baik kegiatan ini. Mereka merasa terbantu dan menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang diberikan. Beberapa warga bahkan berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkala sebagai bagian dari sinergi antara Polri dan masyarakat.

    Melalui kegiatan berbagi ini, Polsek Prambanan tidak hanya memberikan pakaian, namun juga harapan dan semangat baru bagi warga yang membutuhkan. Kegiatan ini menjadi refleksi nyata dari semangat Bhayangkara yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir dalam membangun nilai-nilai kemanusiaan.

  • Edukasi Pelestarian Lingkungan, 1.600 Pelari Ikuti Kebumen Geopark Trail Run 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KEBUMEN – Sebanyak 1.600 orang pelari dari berbagai negara, mengikuti Kebumen Geopark Trail Run 2025 pada Minggu (13/7/2025). Event sport tourism itu sekaligus sebagai upaya edukasi pelestarian lingkungan.

     

    Kegiatan yang bertema “Dari Pantai Karangbolong menghargai sejarah bumi, berlari menuju masa depan yang berkelanjutan” tersebut disambut antusiasme peserta. Bahkan, pelari internasional yang berasal dari Australia, Zimbabwe, Filipina, dan beberapa lainnya, terlibat dalam evant tersebut.

     

    “Ini menjadi jembatan potensi lokal dan perhatian global. Mari bergerak bersama, kenalkan Kebumen kepada dunia,” kata Bupati Kebumen, Lilis Nuryani, dalam konferensi pers Kebumen Geopark Trail Run 2025 di Resto Sagara View of Karangbolong, Sabtu (12/7/2025) malam.

     

    Rice Director Kebumen Geopark Trail Run 2025, Leo mengatakan, magnet dari event ini adalah bentang alam Karst Geopark, meliputi keberadaan pantai, hutan, goa, sungai, kehidupan lokal masyarakat, dan lainnya.

     

    “Dibandingkan event di tempat lain, di sini lebih komplet. Gunung (perbukitan) ada, pasir ada, nyemplung sungai ada, pantai juga ada. Mungkin juga ini satu-satunya event yang masuk ke dalam goa,” terangnya.

     

    Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, mengatakan, Pemprov Jateng terus mendorong potensi lokal di wilayahnya, untuk menjadi “kebun” investasi pariwisata. Salah satunya, dikemas melalui event sport tourism.

     

    Selain menumbuhkan ekonomi dan pariwisata, menurut Sumarno, yang paling penting adalah adanya pesan pelestarian lingkungan, melalui keberadaan geopark.

     

    “Geopark Kebumen itu sesuatu yang istimewa. Kita sedang menghadapi problem kerusakan lingkungan. Nah, geopark salah satu sarana menjaga kelestarian lingkungan,” katanya.

     

    Kebumen Geopark Trail Run 2025, memiliki rute yang cukup menantang. Track nya naik turun di perbukitan, bahkan melintasi sungai, pantai, hutan, hingga goa. Terdapat rute 3K, 7K, 14K, dan 21K. Semuanya menggunakan metode ketat, untuk keamanan dan kenyamanan peserta atau runner.

     

    Peserta asal Kebumen, Bayu Prabowo, menyatakan rela pulang dari Jakarta ke kampung halamannya, untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dia senang daerahnya menjadi tempat event internasional.

     

    Menurut Bayu, daerah Kebumen memiki potensi untuk penyelenggaraan banyak event, dalam mengungkit ekonomi daerah tersebut. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Koperasi Soko Guru Ekonomi Kerakyatan Mengeliat Kembali

    infojateng.id – KEHADIRAN Hari Koperasi Nasional yang diperingati setiap 12 Juli menjadi momentum penting untuk merefleksikan kembali jati diri ekonomi Indonesia: ekonomi yang berkeadilan, partisipatif, dan berakar dari kekuatan rakyat.

    Di tengah berbagai tantangan global dan dinamika ekonomi nasional, Jawa Tengah meneguhkan komitmennya untuk menjadikan koperasi sebagai ekonomi kerakyatan yang sesungguhnya.

    100 hari perjalanan dalam proses menuntaskan “Ngopeni lan Nglakoni” Jawa Tengah sudah terlewati. Satu demi satu program dari janji politik bagi rakyat mulai tertunaikan dengan baik.

    Selain program janji politik Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi memiliki kewajiban dalam memastikan keterlaksanaan dari program Pemerintah Pusat Indonesia pada wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah.

    Salah satu program pemerintah pusat yang dapat memberikan dampak pemerataan ekonomi, yaitu “Koperasi Merah Putih”.

    Koperasi Merah Putih memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian bagi satuan wilayah administratif terkecil, yaitu desa/kelurahan”.

    Program tersebut sesuai dengan Konsep “Ekonomi Kerakyatan” yang sesuai dengan landasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1).

    Provinsi Jawa Tengah menjadi provinsi dengan capaian keterlaksanaan Koperasi Merah Putih tertinggi di Indonesia. Per 1 Juli 2025, capaian tersebut dibuktikan dengan jumlah penyelenggaraan “MusyawarahDesa/Kelurahan (Musdes/Muskel)” sebanyak 8.523 kegiatan.

    Jumlah tersebut di atas provinsi-provinsi di Pulau Jawa, seperti Provinsi Jawa Timur yang menepati posisi tertinggi kedua, dengan jumah 7.922 Musdes/Muskel. Kemudian Provinsi Jawa Barat posisi ketiga dengan jumlah 5.299 Musdes/Muskel.

    Selain itu, ketercapaian Program Koperasi Merah Putih juga ditinjau berdasarkan legalitas berbadan hukum. Provinsi Jawa Tengah menempati posisi pertama secara nasional dengan jumlah 8.482 unit koperasi yang sudah terbit badan hukumnya, diikuti Provinsi Jawa Timur sebanyak 3.011 unit, dan Provinsi Jawa Barat sebanyak 749 unit.

    Pencapaian Program Koperasi Merah Putih terkait legalitas badan hukum di Provinsi Jawa Tengah sudah mencapai 99,52%. Jadi, masih terdapat sejumlah 41 koperasi (0,48%) yang sudah melakukan Musdes/Muskel, tetapi belum memiliki badan hukum. Dari 41 koperasi tersebut, berada pada 6 kabupaten/kota di Jawa Tengah, meliputi Kabupaten Boyolali, Grobogan, Kendal, Purworejo, Pekalongan, dan Kota Pekalongan dengan persentase penerbitan badan hukum diatas 96%, kecuali Kabupaten Grobogan dengan persentase sebesar 86,79%.

    Dari progress tersebut, Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan program Koperasi Merah Putih pada 29 kabupaten/kota yang sudah melaksanakan Musde/Muskeldan memiliki legalitas berbadan hukum.
    Di saat banyak negara mencari bentuk ekonomi yang adil dan tangguh, Jawa Tengah menjawabnya dengan kembali kepada kekutan ekonomi rakyat, yaitu koperasi.

    Inilah bentuk ekonomi yang menjamin pemerataan, memperkuat pelaku lokal, dan mendorong kemandirian desa.
    Ketercapaian 26 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah telah mencapai angka 100% atau lebih dalam penerbitan badan hukum koperasi.

    Bahkan beberapa daerah seperti Kabupaten Klaten, Sukoharjo, Wonosobo, Blora, dan Kota Surakarta, mencatat lebih banyak koperasi yang telah sah berbadan hukum, dibanding jumlah Musdes yang dilaksanakan atau lebih dari 100%.

    Hal ini mencerminkan antusiasme masyarakat dalam gerakan ini.
    Harapan dari hadirnya Koperasi Merah Putih dapat menjadi pemantik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia hingga tingkat desa/kelurahan.

    Perwujudan visi tersebut sesuai dengan pemikiran tokoh ekonomi Indonesia seperti Muhammad Hatta dan Soemitro Djojohadikusumo yang memiliki kepakaran tentang “Ekonomi Kerakyatan”.

    Oleh karena itu, target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% bukan hanya sekadar menjadi mimpi imajinasi yang ilusi semata, tetapi menjadi sebuah target yang harus direalisasikan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    Hari ini, Hari Koperasi, semangat Bung Hatta seakan bangkit kembali dalam bentuk koperasi-koperasi desa/kelurahan yang tak hanya hidup, tetapi juga bertumbuh kuat sebagai lokomotif ekonomi daerah. Jawa Tengah telah membuktikan bahwa kebangkitan ekonomi nasional bisa dimulai dari desa, dari koperasi, dan dari tangan rakyat sendiri.

    Dari Koperasi Merah Putih membangun desa/kelurahan, dari ekonomi kerakyatan untuk kemajuan tanah air tercinta.

     

    Penulis : Dr. Zulkifli (Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jawa Tengah)

    Source link

  • Tim Polres Pekalongan Raih Juara 1 dalam Turnamen Badminton Hari Bhayangkara Ke-79

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Penutupan turnamen badminton Hari Bhayangkara ke-79 Polres Pekalongan 2025 dilaksanakan di gor badminton Wicaksana Laghawa Kajen pada Senin malam (23/6/2025).

    Kegiatan ini dihadiri oleh Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, S.I.K., PJU Polres Pekalongan, Ketua KONI Kabupaten Pekalongan, tamu undangan, personil Polres Pekalongan, dan warga masyarakat Kabupaten Pekalongan.

    Turnamen Badminton Hari Bhayangkara Ke-79 Polres Pekalongan 2025 ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dan berlangsung selama 4 hari dari tanggal 20 hingga 23 Juni 2025. Sebanyak 30 tim dari berbagai instansi dan komunitas badminton di Kabupaten Pekalongan berpartisipasi dalam turnamen ini.

    Dalam kesempatan penutupan, Kapolres Pekalongan AKBP Doni menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah berpartisipasi dalam turnamen ini.

    “Turnamen badminton ini tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan sportivitas di kalangan masyarakat,” kata dia.

    Sementara itu, untuk juara turnamen badminton Hari Bhayangkara ke-79, juara 1 diraih oleh Polres Pekalongan A, juara 2 diraih oleh Polres Pekalongan Kota, juara 3 diraih oleh PGRI SD, dan Juara 4 diraih oleh Dindik A.

    Pemenang turnamen ini diberikan penghargaan dan hadiah sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka.

    Dengan berakhirnya turnamen ini, Kapolres Pekalongan berharap dapat terus mempromosikan olahraga badminton di Kabupaten Pekalongan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berolahraga untuk kesehatan dan kebugaran.

    Selain itu, AKBP Doni juga berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat untuk terus meningkatkan sportivitas dan fair play dalam berkompetisi. (afk)