Category: Uncategorized

  • 20 Tahun Hidup di Atas Rob, Warga Berharap Besar dengan Tanggul Laut – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    DEMAK – Banyak warga yang tinggal di pesisir pantai Utara Pulau Jawa, berharap besar terhadap program giant sea wall (tanggul laut) yang saat ini sedang dikebut pengerjaannya oleh pemerintah pusat. Keberadaan tanggul laut menjadi satu-satunya solusi penanganan dampak dari bencana rob di pesisir utara pulau Jawa.

     

    Salah satu tokoh masyarakat Dukuh Pandansari, Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Zamroni (50), mengatakan, warga sangat berharap proyek tanggul laut yang saat ini sedang dikerjakan, bisa segera terealisasi.

     

    “Warga ingin sekali bencana rob ini sesegera mungkin teratasi, dan bisa terselesaikan. Masyarakat sini kalau ditanya tentang rob, mungkin sudah tidak bisa merasakan lagi apa itu rob, karena sudah terlalu lama terbiasa hidup di tengah rob. Sudah akrab dengan rob 20 tahun lebih,” ungkap Zamroni, ditemui di depan warung, yang juga menjadi tempat tinggal bersama istri, Selasa (24/6/2025).

     

    Menurutnya, warga desa sudah tahu kalau solusi mengatasi rob ini hanya dengan tanggul laut. Warga juga paham, penyedotan air dan pengerukan sungai, tak akan menyelesaikan persoalan rob untuk jangka panjang. Namun, sifatnya hanya sementara.

     

    “Warga juga tahu selama menunggu tanggul laut selesai, pemerintah juga mengusahakan menangani rob dalam jangka pendek. Semoga (tanggul laut) tidak sampai molor dan tertunda,” ungkapnya.

     

    Zamroni mengungkapkan, dia semula tinggal di RT 02 RW 04. Namun karena rob kian tahun meninggi, dia memutuskan hengkang dari rumah yang selama ini ditinggali bersama anak istri.

     

    Rumahnya dibiarkan tenggelam. Zamroni kemudian menumpang tinggal di lahan milih BBWS, yang ada di dekat dukuhnya. Di tempat itu, ia mendirikan warung untuk menghidupi keluarga sejak 2015 sampai sekarang. Di area itu saat ini ada proyek pembangunan jalan tol Semarang Demak, yang juga terintegrasi dengan tanggul laut.

     

    “Rob paling parah itu mulai 2021. Di sini dampaknya yang paling parah. Setiap tahun warga di sini selalu meninggikan rumah satu meter. Bahkan tidak sampai setahun sudah meninggikan lagi. Lama-lama kan habis uangnya. Padahal kebutuhan kita tidak hanya soal meninggikan rumah, tapi juga kebutuhan sehari-hari, belum lagi anak sekolah,” kata Zamroni.

     

    Dia dan sebagian besar warga tidak mampu lagi meninggikan rumah. Sebagian masih bertahan di tempat. Salah satunya, Sumaerah (70), yang juga tetangga Zamroni.

     

    Boleh dibilang, kehidupan Mbah Sumaerah sangat memprihatinkan. Bersama anaknya, Unawanah (35) dan menantu, Syukron Akbar (37), serta dua cucu, Narulita Noverona (8) dan Yunia Amalia (5), mereka tinggal di dalam rumah papan yang sudah tergenang air rob, bahkan air menggenang setinggi perut orang dewasa. Dari luar, sepintas seperti rumah apung. Namun, kalau melongok ke dalam, kondisinya sudah sangat tidak layak untuk ditempati.

     

    “Saya tinggal di sini sejak umur 15 tahun. Dulu saat saya remaja, robnya tidak setinggi ini. Sekarang parah banget,” ungkap Mbah Sumaerah.

     

    Untuk masuk ke dalam rumah, oranh harus membungkukkan badan. Perlu tambahan rangkaian bambu dan papan, sebagai jembatan untuk jalan masuknya. Kalau kurang hati-hati, bisa terpeleset dan tercebur. Tak banyak perabot laiknya rumah pada umumnya.

     

    “Setiap hari ya begini. Sudah puluhan tahun saya menjalani hidup di sini. Tidur, makan, mandi ya di dalam. Hidupnya di atas air rob,” ungkap nenek yang menderita sakit punggung dan mata tersebut.

     

    Suaminya, Musa, meninggal tujuh tahun lalu. Mbah Sumaerah menggantungkan hidup pada anak dan menantunya yang bekerja sebagai buruh.

     

    Ketika ditanya kenapa tidak mau pindah, ia menjawab lirih.

    “Mau pindah kemana? Saya tidak punya uang sama sekali. Minta bantuan juga tidak ada yang memberi,” ungkapnya.

     

    Mbah Sumaerah hanya bisa pasrah. Dia berharap pemerintah memberi perhatian dan bantuan. Tak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk nasib dua cucu kesayangan.

     

    Soal tawaran relokasi, Mbah Sumaerah tak buru-buru menerima. Dia khawatir jika ditarik biaya, meski diberitahu kalau gratis. Diberikan lahan dan dibangunkan rumah secara cuma-cuma.

     

    “Sementara di sini dulu saja. Kalau pindah nanti bayar pakai apa tanah dan bangun rumahnya? Untuk makan tiap hari saja susah, seadanya,” katanya.

     

    Zamroni, Mbah Sumaerah, dan warga lain di Desa Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, berharap besar pada proyek giant sea wall. Warga yang sudah pasrah ingin kehidupannya jauh lebih baik. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Pemprov Jateng Upayakan Pengelolaan Sampah Terpadu Aglomerasi Antarwilayah – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong upaya terbentuknya pengelolaan sampah terpadu aglomerasi antarwilayah kabupaten/ kota terdekat.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno menjelaskan, pengelolaan itu bisa menampung dan mengelola sampah dari berbagai kabupaten/ kota.

    “Contoh pengelolaan sampah terpadu bisa digarap di Kabupaten Magelang, digandeng dengan Temanggung, dan sekitarnya. Di Solo itu agar melibatkan jangan Karanganyar, Sukoharjo, Sragen,” kata Sumarno, di sela Rapat Koordinasi Pemantapan Isu Strategis Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik, di Hotel Front One Kesambi, Semarang, Selasa (24/6/2025).

    Pengelolaan sampah tersebut, lanjut dia, diharapkan bisa diproduksi menjadi bahan bakar berbahan sampah atau refuse derived fuel (RDF). Sebab, RDF biasanya digunakan industri maupun pembangkit listrik berbahan bakar alternatif.

    Sumarno menyampaikan, pihaknya juga mendorong pengelolaan sampah skala regional di tingkat desa. Sebagai percontohan, terdapat TPS regional di Magelang, yang bisa ditiru desa-desa lain di Jateng.

    Dia menekankan, persoalan sampah menjadi salah satu masalah krusial dan strategis, yang perlu segera diselesaikan. Karenanya, menurut Sumarno, Badan Kesbangpol dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, memiliki peran besar untuk mitigasi dan menyelesaikan salah satu persoalan lingkungan tersebut. Terlebih, permasalahan lingkungan juga punya efek lanjut dengan problem sosial.

    “Masalah sampah, pengelolaan, dan pembuangannya ini menjadi pekerjaan yang kita hadapi. Butuh koordinasi dan kolaborasi dengan semua pihak. Persoalan kerusakan lingkungan ini harus menjadi perhatian kita semua,” tandas sekda.

    Dalam kesempatan itu, dia juga mendorong setiap warga, agar mengelola sampah yang dihasilkan dengan baik. Dengan begitu, tidak ada lagi warga yang membuang sampah sembarangan, atau membakarnya.

    Sumarno mengajak tokoh agama maupun tokoh masyarakat, agar ikut mengedukasi masyarakat dalam menjaga lingkungan.

    Pelaksana Tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng, Muslichah Setiasih mengatakan, dalam kegiatan yang mengumpulkan pemangku kebijakan di tingkat provinsi dan kabupaten/ kota ini, dalam rangka penyamaan persepsi arah kebijakan kedepan.

    Isu strategis yang dirapatkan terkait dengan menjaga kondusivitas wilayah, indeks demokrasi, isu sosial, hingga persoalan lingkungan. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Tahun Depan Tak Ada Lagi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Program pemutihan pajak kendaraan bermotor Tak Diskon Maka Tak Sayang dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, akan berakhir pada 30 Juni 2025. Masyarakat diminta memanfaatkan kesempatan tersebut, mengingat tahun depan tidak ada program serupa.

     

    Kepala Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Tengah, Nadi Santoso mengingatkan, waktu pelaksanaan program tersebut tinggal hitungan hari, dan tidak akan ada kesempatan serupa untuk tahun depan.

     

    “Untuk masyarakat Jawa Tengah, terutama yang masih mempunyai kendaraan yang menunggak (pajaknya), segera manfaatkan program ini. Waktunya tinggal tujuh hari, dan tahun depan sudah tidak ada program pemutihan lagi,” ujarnya, saat ditemui di Kantor Bapenda Jateng, Senin (23/6/2025), sore.

     

    Ditambahkan, program yang telah berjalan sejak beberapa bulan terakhir ini, menawarkan penghapusan denda pajak kendaraan bermotor, yang mendorong peningkatan kepatuhan wajib pajak di berbagai daerah. Menurutnya, antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi.

     

    “Masyarakat cukup antusias. Ketersediaan material Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) di luar ekspektasi, karena ada lonjakan wajib pajak yang memanfaatkan program ini. Tapi hal tersebut sudah ditangani oleh rekan-rekan kepolisian,” kata Nadi.

     

    Ditambahkan, Bapenda Jateng mencatat, sampai 22 Juni 2025, terdapat 988.800 objek yang memanfaatkan program pemutihan, dengan pembayaraan pajak kendaraan bermotor sebesar Rp266.117.892.400. Selain itu, penerimaan opsen pajak kendaran bermotor untuk kabupaten kota se-Jawa Tengah sebesar Rp174.967.658.000, dan sebanyak Rp851.778.944.500 piutang telah dibebaskan.

     

    Nadi menambahkan, setelah program itu rampung, Tim Pembina Samsat Provinsi Jawa Tengah di seluruh kabupaten kota akan melaksanakan operasi kepatuhan, pada daerah-daerah yang memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor tinggi.

     

    “Operasi kepatuhan di jalan tentunya ini banyak manfaatnya. Selain soal kepatuhan, juga tentang keselamatan selama berkendara, dan sosialisasi taat pajak.” bebernya.

     

    Selain itu, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, setelah program ‘Tak Diskon Maka Tak Sayang’ selesai. Antara lain, penghapusan Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor (Regident Ranmor) sesuai ketentuan UU Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 74, pelaksanaan kegiatan Gerakan Disiplin Pajak untuk Rakyat (Gadis Pantura) di instansi pemerintah, serta pemasifan kegiatan Sengkuyung.

     

    Nadi menjelaskan, pajak merupakan kewajiban warga negara, yang nantinya dikembalikan dalam bentuk program pembangunan. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada wajib pajak, yang sudah patuh membayar pajak.

     

    “Kepada masyarakat yang sudah patuh membayar pajak, dan juga memanfaatkan program pemutihan ini, kami ucapkan terima kasih,” pungkasnya. (Dae, Bappenda/Ul, Diskominfo Jateng)

     

     



    Source link

  • Musim Kemarau Basah Hambat Pertumbuhan Tembakau, Petani Diminta Waspadai Genangan Air – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    REMBANG – Alih-alih musim kemarau, curah hujan yang masih tinggi hingga pertengahan Juni, memberikan dampak pada pertumbuhan tanaman tembakau, khususnya yang ditanam di lahan sawah. Pasalnya, genangan air di lahan sawah, bisa menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan tanaman tembakau.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Fajar Riza Dwi Sasongko menyampaikan, dari total luas tanam sekitar 10.000 hektare yang telah ditanami, hanya sekitar 30 persen tanaman yang menunjukkan pertumbuhan optimal.

    “Yang banyak gagal ini tembakau yang ditanam di sawah. Karena sistem pembuangan airnya, rata-rata belum bagus. Jadi saat turun hujan deras, air tergenang cukup lama, sehingga mengakibatkan pertumbuhan tembakau terhambat. Kalau air lama menggenang dua sampai tiga hari, bisa membuat tanaman menjadi layu,” ujar Fajar, saat ditemui di kantornya, Senin (23/6/2025).

    Berdasarkan informasi dari BMKG, lanjutnya, kondisi kemarau basah ini diperkirakan berlangsung hingga Agustus 2025, bahkan berpotensi berlanjut sampai akhir tahun. Untuk itu, pihaknya terus menyampaikan imbauan kepada petani, agar lebih waspada dan menyesuaikan strategi budidaya.

    “Kami memberikan informasi kepada petani, bahwa musim kemarau ini cenderung basah. Mereka perlu mengantisipasi jika tetap ingin menanam tembakau,” tegas Fajar.

    Fajar menambahkan, sebagai bentuk dukungan, pemerintah menyalurkan bantuan sarana produksi (saprodi) bagi petani tembakau, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Bantuan tersebut meliputi 150.300 kg pupuk ZA, 32.800 kg pupuk ZK, 16 liter/kg pupuk ZPT, 5.000 kg pupuk NPK rendah klor, 8.450 kg pupuk organik, serta 40 ton pupuk SP26.

    Selain itu, imbuhnya, juga disalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), berupa mesin rajang (7 unit), para-para (750 buah), motor roda tiga (6 unit), timbangan digital (7 unit), dan unit pengolahan hasil (1 unit). Pemerintah juga memberikan pelatihan kepada petani sebanyak tiga kali, yaitu pelatihan diversifikasi tembakau kelapa, budidaya tembakau, dan uji efektivitas pupuk organik.

    “Kalau alsintan dari pemerintah provinsi sudah diserahkan, tapi yang dari pemkab masih dalam proses pengadaan,” tambahnya.

    Pada kesempatan itu, dirinya juga menekankan pentingnya pengolahan lahan yang baik untuk mengantisipasi hujan deras.

    “Kalau pengolahan lahan dilakukan dengan baik, saat hujan lebat, air bisa cepat terbuang, sehingga tidak menggenangi tanaman,” pungkasnya.

    Penulis: Mifta Kominfo Rembang
    Editor: Di, Diskominfo Jateng



    Source link

  • 2.393 Warga Kabupaten Semarang Terima BLT DBHCHT – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    UNGARAN – Pemerintah Kabupaten Semarang kembali menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT), yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) tahap I 2025. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha kepada perwakilan warga, di pendapa rumah dinas bupati setempat, Senin (23/6/2025) sore.

    Di hadapan seratusan perwakilan warga penerima, bupati minta, agar bantuan digunakan untuk membeli kebutuhan sehari-hari, terutama sembako. Termasuk, kebutuhan pokok anak balita, seperti susu dan semacamnya.

    “Kepada para bapak, jangan gunakan untuk judi online. Manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga,” katanya.

    Bupati juga berharap, bantuan tahap II yang akan diserahkan Oktober mendatang, dapat meringankan beban pengeluaran biaya hidup warga.

    Kepala Dinas Sosial Kabupaten Semarang, Istichomah menyampaikan, pada tahap I, ada 2.393 penerima BLT. Masing-masing akan menerima Rp600 ribu. Pun pada tahap II, akan menerima bantuan dengan nominal sama.

    Selain itu, lanjutnya, pada semester II 2025 nanti, akan ada tambahan 142 penerima yang termasuk dalam anggaran perubahan. Penerima tambahan ini juga akan menerima BLT Rp1,2 juta, namun dalam sekali penyerahan.

    “Prioritas penerima adalah petani tembakau dan buruh tembakau, petani cengkih. Kemudian ada pula warga kurang mampu,” terangnya

    Penerima bantuan dari Dusun Klothok, Desa Doplang, Bawen, Panariman (57) mengaku senang mendapat bantuan uang tunai tersebut.

    “Uangnya untuk beli beras dan bayar hutang,” kata tuturnya.

    Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
    Editor: Di, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Makin Erat, Jateng dan Fujian Jalin Kerja Sama Bidang Maritim – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Kerja sama “Sister Province” Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Fujian- Republik Rakyat Tiongkok, semakin erat. Ini tercermin dengan penandatanganan kerja sama bidang kelautan, yang dilakukan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Fujian Lin Ruiliang, Selasa (24/6/2025).

    Lin Ruiliang mengatakan, dua provinsi sama-sama memiliki potensi besar di bidang kelautan. Dengan kerja sama ini, diharapkan semakin merekatkan kerja sama yang telah dibangun selama lebih dari dua dekade, antara Indonesia dan Tiongkok.

    “Fujian dan Jateng merupakan provinsi yang memiliki hasil kelautan. Saya ingin kembangkan usaha bidang kelautan dan kerja sama berbagai aspek pendidikan, ekonomi, bisnis, budaya, dan sebagainya,” tuturnya, kepada para pewarta, di Grhadika Bhakti Praja.

    Salah satu bentuk konkret dari kerja sama ini adalah implementasi transfer pengetahuan (knowledge), program pelatihan dan peningkatan kapasitas bagi pelaku usaha perikanan di Jawa Tengah. Pelatihan bagi 20 orang tersebut, untuk mengembangkan kompetensi teknis budidaya ikan berstandar ekspor.

    Selain kerja sama bidang perikanan, juga ditandatangani kesepahaman kerja sama antara Kota Zhangzhou dengan Kabupaten Klaten. Hal itu menandakan, kerja sama dua provinsi tersebut semakin erat.

    “Ini adalah salah satu bentuk realisasi pertemuan dua kepala negara, yakni chairman (Presiden RRT) Xi Jinping, dengan Presiden RI Prabowo Subianto,” imbuh Ruiliang.

    Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut, kerja sama tersebut sebagai bentuk dari sebuah persaudaraan dua wilayah. Untuk itu, dalam waktu dekat, ia bersama pihak terkait akan melakukan kunjungan balasan pada September 2025. Hal itu menurutnya akan mempererat jalinan “take and give” antara dua provinsi.

    “Kita diundang ke Fujian. Ini akan membuka peluang kembali pada para bupati kita, untuk mengembangkan dunia usaha di tempat kita, dan event ekonomi internasional (di Fujian) yang menjadi potensi kolaborasi, khususnya Provinsi Jawa Tengah, dalam meningkatkan perekonomian di tempat kita,” paparnya.

    Luthfi membeberkan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) selalu menempati tiga besar negara tujuan ekspor dari Jawa Tengah. Nilai investasi negeri “Tirai Bambu” ke Jateng mencapai Rp12,19 triliun pada triwulan pertama 2025. Adapun, nilai ekspor Jawa Tengah ke RRT selama periode Januari–April 2025, tercatat mencapai 165,94 juta dolar AS.

    “Kerja sama ini memiliki keuntungan secara ekonomi, dalam meningkatkan APBD dan Pendapatan Asli Daerah Jawa Tengah,” sebut Luthfi.

    Rombongan dari Fujian dipimpin oleh Wagub Provinsi Fujian Lin Ruiliang, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Pemprov Fujian Yan Zhihuang, Wakil Walikota Zhangzhou Zheng Limins, Kepala Bagian Kerjasama Internasional Pemprov Fujian Sun Xinyang, PIC Sister Province Fujian Lin Lei, Ketua Asosiasi Fuqing Fujian Mr Wang, dan Direktur PT.Sumber Samudra Indonesia Chen Qinganan.

    Sementara, dari Provinsi Jawa Tengah tampak hadir Asisten Ekonomi Pembangunan Sujarwanto Dwiatmoko, Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng Endi Faiz Effendi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Sadimin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng July Emmylia,  dan Sekretaris DPMPTSP Jateng Nency Widya Rahayu. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)



    Source link

  • Dua Desa di Kudus Terima Bantuan Insinerator – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KUDUS – Untuk mendukung pengelolaan sampah residu secara mandiri, Pemerintah Kabupaten Kudus menerima dua unit insinerator dari program corporate social responsibility (CSR) Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Bantuan tersebut diberikan kepada Pemerintah Desa Jati Kulon dan Kedungdowo.

    Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, Jemmy Cahyadi berharap, dengan bantuan yang diberikan, masyarakat semakin sadar dan konsisten dalam memilah sampah, sejak dari rumah.

    “Dua insinerator ini untuk mengelola sampah residu. Kami harap, usai serah terima insinerator ini, masyarakat makin sadar, peduli, dan terus berkomitmen memilah sampah,” ujarnya, pada penyerahan bantuan tersebut di Taman Celosia, Desa Jati Kulon, Senin (23/6/2025).

    Bupati Kudus Sam’ani Intakoris, menyampaikan apresiasi atas dukungan tersebut. Menurutnya, bantuan itu menjadi semangat baru bagi kepala desa, untuk meningkatkan tanggung jawab dalam pengelolaan lingkungan berbasis desa.

    “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan bantuan insinerator ini. Ini memberikan semangat untuk kepala desa, untuk mengelola sampahnya secara mandiri,” ujar bupati.

    Bupati menambahkan, pihaknya juga akan menjalin kerja sama dengan PT Semen Indonesia Gresik dan Swedfund untuk mengembangkan pengelolaan sampah dengan metode Refuse Derived Fuel (RDF), yang mulai dialokasikan dalam perubahan APBD.

    “Di perubahan APBD, kami juga bekerja sama dengan PT Semen Indonesia Gresik dan Swedfund, bagaimana sampah ini dikelola dengan metode RDF,” jelasnya.

    Dia menegaskan, masyarakat tetap menjadi kunci keberhasilan pengelolaan sampah. Edukasi dan kebiasaan memilah sampah disebut sebagai langkah awal yang penting.

    “Peran masyarakat ini sangat penting, bagaimana masyarakat bisa mengelola sampahnya sendiri. Caranya sederhana, dengan memilah sampah,” tandasnya.

    Penulis: Kontributor Kab Kudus
    Editor: Di, Diskominfo Jateng



    Source link

  • 3,8 Juta Orang Telah Manfaatkan Spèling dan CKG Pemprov Jateng, Ini Jadwal Juni 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) yang dicanangkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, telah menyasar 152 desa di 32 kabupaten/ kota. Menariknya, ada 17.900 orang yang ikut memeriksakan diri melalui program speling, dan sebanyak 3,8 juta jiwa ikut dalam Cek Kesehatan Gratis (CKG).

     

    Program Speling merupakan skrining kesehatan ditambah layanan dokter spesialis hingga rujukan. Sementara, CKG hanya sebatas skrining. Layanan itu tanpa biaya atau gratis.

     

    Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar menjelaskan, target jumlah desa sasaran Speling sebanyak 1.278 setahun (Maret 2025-2026), dan saat ini sudah terealisasi di 152 desa. Dia optimistis bisa mencapai target, karena Pemprov Jateng bekerja sama dengan 361 rumah sakit pemerintah maupun swasta.

     

    “CKG Jateng 3,8 juta itu terbesar di Indonesia. Kalau speling, Pak Gubernur sebenarnya menargetkan 70 desa di 105 hari menjabat. Tapi pada waktu yang sama sudah mencapai 152 desa dari target kami 1.278 desa. Optimis tercapai, karena bisa dilakukan bersamaan,” ujarnya, saat dikonfirmasi Senin (23/6/2025).

     

    Yunita mengatakan, desa prioritas Speling adalah yang masuk kategori miskin. Sejauh ini, masyarakat antusias untuk memanfaatkan kehadiran dokter spesialis tersebut.

     

    Disampaikan, dari 152 desa yang terjamah program tersebut, penyakit yang mendominasi berbeda-beda. Misal, warga di sekitar wilayah terdampak rob, maka yang paling banyak adalah penyakit kulit, seperti gatal-gatal. Namun di wilayah lain yang pola makan atau gaya hidup kurang bagus, maka didominasi hipertensi, diabetes, hingga kolesterol.

     

    Yunita membeberkan, Speling dan CKG berjalan beriringan. Lantaran CKG merupakan program pemerintah pusat, maka untuk menyosialisasikan keduanya, pihaknya turut menyebar informasi jadwal Speling, waktu, dan lokasinya.

     

    “Sudah ada jadwalnya, sehari ada yang 5, 10, atau 12 titik,” jelasnya.

     

    Yunita menyampaikan, jadwal Speling selengkapnya bisa dilihat di akun instagram Dinas Kesehatan Jawa Tengah @dinkesjateng_prov.

     

    Penerima manfaat Speling ini, lanjutnya, tak hanya masyarakat. Dokter Puskesmas juga mendapatkan transfer ilmu dari para dokter spesialis, misalnya, cara membaca hasil USG dengan tepat.

     

    “Program Pak Gubernur ini merupakan program kolaborasi dan disengkuyung semua kabupaten serta kota,” tandasnya.

     

    Berikut jadwal Speling Juni 2025 :

     

    Selasa, 24 Juni 2025

    – Desa Kepuk, Kec Bangsri, Kabupaten Jepara

    – Desa Kedungboto, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal

    – Desa Sidanegara, Kecamatan kaligondang, Kabupaten Purbalingga,

    – Desa Kepuhsari, kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri

    – Desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri

    – Desa Kemusu, Kecamatan kemusu, Boyolali

    – Desa Sidorejo, Kecamatan Sedan, Rembang

    – Desa jembangan, kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara

    – Desa Cikura, kecamatan Bojong, Kabupaten tegal

    – Kelurahan Panjang Wetan, kecamatan Pekalongan Utara, Kota pekalongan

     

    Rabu, 25 Juni 2025

    – Desa Cikura, Kecamatan Ngawen, Blora

    – Desa Wirogomo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang

    – Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga

    – Desa Baleraksa, kecamatan Karangmoncol, Purbalingga

    – Kelurahan Bendan Kergon, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan

    – Desa Donorojo, Kecamatan Demak, Demak

    – Desa Cendana, kecamatan Banjarnegara, Banjarnegara

    – Desa Miri, Kecamatan Kismantoro, Banjarnegara

    – Kelurahan Rejowinangun Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang.

     

    (Humas Jateng)*ul

     

     



    Source link

  • Polda Jateng Bersama RRI Semarang Gelar Lomba Public Speaking Peringati Hari Bhayangkara ke 79; Sinergi Tingkatkan Kompetensi Kehumasan

    Polda Jateng-Kota Semarang | Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polda Jawa Tengah bekerja sama dengan LPP RRI Kota Semarang menggelar lomba public speaking sebagai wadah untuk melatih kemampuan komunikasi personel Polri di ruang publik. Kegiatan ini bertujuan membentuk anggota Polri yang cakap berbicara di depan umum, mampu menyampaikan informasi secara jelas dan profesional, serta mempererat sinergi antara Polri dan media penyiaran publik.

    Lomba ini diselenggarakan di Auditorium LPP RRI Jalan A. Yani, Kota Semarang, pada Senin pagi (23/6/2025), dan diikuti oleh 70 peserta dari jajaran Polres se-Jawa Tengah. Mereka terdiri dari para Kasi Humas dan anggota lalu lintas yang dipersiapkan sebagai pelaksana reportase di lapangan. 

    Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala LPP RRI Semarang Atik Hindari, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto, pakar komunikasi Prof. Dr. Ignatius D.A. Sutapa, Kepala RRI Bandung Soleman Yusuf, dan reporter senior dari RRI Bogor Maulana Isnarto, Yulian S dari Pusbankom RRI, Para tokoh ini sekaligus menjadi narasumber dan dewan juri dalam lomba.

    Kepala LPP RRI Semarang Atik Hindari dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari audiensi bersama Kapolda Jateng Irjen Pol Ribut Hari Wibowo yang memberikan dukungan penuh terhadap sinergitas Polda Jateng dengan RRI Semarang, dirinya berharap lomba ini dapat menjadi ruang belajar, berlatih, dan berbagi inspirasi bagi para peserta.

    “Alhamdulillah, Polda Jateng memberi support luar biasa kepada kami. Salah satu tujuannya adalah mengembalikan kejayaan RRI melalui kerja sama yang nyata,” ujar Atik. 

    Lebih lanjut, Atik menjelaskan bahwa seluruh narasumber dan juri yang dilibatkan dalam lomba ini merupakan tokoh-tokoh berpengalaman dan ahli di bidang komunikasi. 

    “Diharapkan nantinya anggota Polri, khususnya para Kasi Humas dan anggota lalu lintas, dapat melaporkan peristiwa di wilayahnya secara akurat, sesuai kode etik, dan mudah dipahami masyarakat,” imbuhnya.

    Lomba diawali dengan sesi pembekalan yang menghadirkan dua narasumber utama. Prof. Dr. Ignatius D.A. Sutapa menyampaikan materi berjudul Transformasi Digital dan Peran Reporter di Era Disrupsi Teknologi, sementara Soleman Yusuf membawakan topik Naskah Berita Radio: Menulis untuk Telinga. Setelah pembekalan, para peserta terbagi dalam dua kategori lomba, yakni lomba Doorstop Press conference untuk para Kasi Humas dan lomba Reportase lapangan untuk anggota lalu lintas. 

    Adapun Dewan Juri untuk kategori press conference terdiri dari Amir Mahmud (Ketua PWI Jateng), Imam Nuryanto (Redaktur Suara Merdeka), dan Yulian S. (Pusbankom RRI). Sementara itu, kategori reportase dinilai oleh Soleman Yusuf (Kepala RRI Bandung), Widiharto (Ketua Badan UKW PWI Jateng), dan Maulana Isnarto (RRI Bogor).

    Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyampaikan apresiasi kepada RRI Semarang atas penyediaan fasilitas dan dukungan penuh dalam pelaksanaan lomba. Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dalam rangka meningkatkan kompetensi komunikasi para Kasi Humas dan anggota Polri. 

    “Peran serta RRI beserta seluruh narasumber dan juri sangat luar biasa bagi peningkatan kemampuan personel kami. Kami harap dengan digelarnya kegiatan ini personil di wilayah mampu menyampaikan pesan-pesan institusi secara baik, benar, dan mudah dipahami masyarakat,” ucap Artanto.

    Ia juga menyebut materi yang dibawakan oleh para narasumber sebagai pelatihan sebelum lomba sangat berbobot dan berkualitas sehingga dapat menjadi bekal para peserta untuk tampil lebih percaya diri dan profesional. 

    “Kami berharap rekan-rekan mampu menjadi representasi Polri yang komunikatif di media televisi, radio, maupun platform lainnya. Ini juga bentuk sinergi berkelanjutan dengan RRI yang dikenal luas dengan jargonnya “sekali mengudara tetap di udara,” tuturnya.

    Melalui kegiatan ini, Polda Jateng berharap para peserta tidak hanya memaknai lomba sebagai ajang kompetisi semata, tetapi juga sebagai proses pembelajaran menuju profesionalisme komunikasi. Semangat Hari Bhayangkara ke-79 diharapkan menjadi momentum memperkuat peran Polri sebagai pelayan publik yang informatif, humanis, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

  • Polres Purbalingga Bersama Gereja Santo Agustinus Gelar Bakti Kesehatan dan Bakti Religi Hari Bhayangkara Ke 79

    Polres Purbalingga – Polda Jateng | Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025 Polres Purbalingga bersama Gereja Santo Agustinus menggelar Bakti Kesehatan dan Bakti Religi. Kegiatan dilaksanakan di Gereja Santo Agustinus Purbalingga, Senin (16/6/2025).

    Kegiatan tersebut juga menggandeng sejumlah komunitas seperti pengemudi ojek online, perguruan pencak silat dan sejumlah tenaga kesehatan dari berbagai rumah sakit di wilayah Kabupaten Purbalingga.

    Instansi yang berpartisipasi dalam kegiatan yaitu Rumah Sakit Goeteng Taroenadibrata, Rumah Sakit Harapan Ibu, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Rumah Sakit At Tin, UPTD Puskesmas Purbalingga dan PMI Purbalingga.

    Sedangkan perguruan silat yang terlibat kegiatan yaitu PSHT Parluh 16, PSHT Parluh 17, Pagar Nusa, Kera Sakti, Komunitas Ojek Online (Ojol) dan warga masyarakat.

    Kapolres Purbalingga AKBP Achmad Akbar mengatakan pagi ini kami dari Polres Purbalingga dalam rangka Hari Bhayangkara Ke 79, menggelar kegiatan berupa Bakti Kesehatan dan Bakti Religi.

    “Yang paling spesial, kegiatan diselenggarakan di Gereja Katolik Santo Agustinus sebagai bentuk kebersamaan,” ucap Kapolres.

    Disampaikan bahwa kegiatan dimulai dengan melaksanakan kebersihan di lingkungan luar dan dalam gereja. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah di Aula Paroki Santo Agustinus.

    “Kegiatan ini didukung tenaga kesehatan dari beberapa rumah sakit dan komunitas seperti ojek online dan perguruan pencak silat, seluruhnya terlibat dalam kegiatan ini,” katanya.

    Pastor Gereja Katolik Santo Agustinus Purbalingga, FX Handy Kristian menyampaikan pihak gereja selalu membuka diri untuk semua orang, instansi, lembaga maupun komunitas yang berkehendak baik untuk membangun harmoni, persaudaraan dan membangun perdamaian.

    “Kami mengapresiasi bapak Kapolres Purbalingga yang secara khusus telah memulai dan menginisiasi kehendak baik baik ini menggandeng gereja Katolik,” ucapnya.

    FX Handy Kristian menambahkan kegiatan hari ini menjadi suatu kesatuan pelayanan bagi masyarakat. Polri benar-benar hadir di masyarakat dengan membangun persatuan dan kesatuan, menggandeng seluruh pihak.