Category: Uncategorized

  • Seorang Pelajar SMP di Pekalongan Tersambar Petir Saat sedang Main Bola

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Seorang pelajar di Pekalongan meninggal dunia karena tersambar petir. AFA alias Diki (15) warga Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar merupakan pelajar kelas 2 SMP. Dia tersambar petir saat sedang bermain bola bersama teman-temannya di lapangan Desa Gondang, Kecamatan Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan.

    Kasubsi Penmas Sihumas Iptu Suwarti saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin sore, 12 Mei 2025 sekitar pukul 17.00 wib.

    Saat itu sekitar pukul 15.30 wib, kata Iptu Warti, korban bersama dengan kedua rekannya JB (17) dan AMN (17) janjian untuk bermain sepak bola di lapangan Desa Gondang, Rt.003 Rw. 001, Kecamatan Wonopringgo. Selanjutnya, sekitar pukul 16.50 wib, mereka bertiga berangkat dari pondok pesantren Ar-Rahman di Desa Gondang.

    Sesampainya di lapangan, kondisi sudah turun hujan, dan mereka langsung bermain bola. Suara gemuruh petir yang keras terdengar, namun mereka tetap melanjutkan main bola.

    “Tidak berselang lama terdengar lagi suara gemuruh petir yang keras, dan saat itu JB dan AMN melihat korban terjatuh di tengah lapangan dengan keadaan tidak sadarkan diri,” kata Iptu Warti, Selasa (13/05/2025).

    Rekan korban selanjutnya berlari dan meminta tolong kepada warga sekitar. Selanjutnya peristiwa ini pun segera dilaporkan ke Polsek Wonopringgo.

    Petugas yang mendapati laporan tersebut bergegas untuk menuju ke lokasi.  Sesampainya di lokasi, petugas melihat korban masih dalam keadaan tergeletak di tengah lapangan.

    Petugas bersama warga selanjutnya mengevakuasi korban dan membawanya ke Rumah Sakit Ki Ageng Sedayu, Wonopringgo.

    “Korban dinyatakan telah meninggal oleh dokter jaga yang saat itu melakukan pemeriksaan terhadap korban. Dan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Kasubsi Penmas. (afk)

  • Dua Pelaku Pemerasan dan Pengeroyokan Dibekuk Sat Reskrim Polres Pekalongan

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Dua orang pelaku pemerasan dan pengeroyokan terhadap Dedi (28), warga asal Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, berhasil diamankan Sat reskrim Polres Pekalongan. Dedi dikeroyok oleh RY alias Gogon (30) warga Desa Sidomukti, Kecamatan Karanganyar bersama MZR alias Upi (31) warga Desa Legokkalong, Kecamatan Karanganyar.

    Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, S.I.K melalui Kasubsi Penmas Sihumas Iptu Suwarti, S.H saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa pemerasan dan pengeroyokan tersebut terjadi pada hari Minggu, 11 Mei 2025 sekitar pukul 18.00 Wib di depan pintu kos Sengon, Desa Tanjungkulon, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.

    Peristiwa bermula ketika korban (Dedi) menjemput teman wanitanya ST (36) di kos Sengon untuk diajak jalan-jalan ke pantai. Berdua, mereka menuju ke pantai Wonokerto.

    Sekitar pukul 18.00 wib, korban dan ST kembali ke kos Sengon, dan sesampainya di kos, mereka sudah dihadang oleh dua pelaku yang sudah berdiri di depan pintu kamar kos.

    RY alias Gogon langsung menghampiri korban yang saat itu duduk di atas motor. RY langsung memukul ke arah kepala dan mengenai helm korban.

    “Pelaku ini memukul dengan menggunakan kunci roda besi leter L, sampai kaca helm lepas. Saat memukul itu, pelaku sambil berkata, “jangan ganggu ST”,” jelas Kasubsi Penmas.

    Ry kembali memukul lagi dan mengenai jari tengah tangan kanan korban sampai lecet. Tidak sampai disitu saja, MZR alias Upi yang merupakan teman RY juga ikut melakukan aksi kekerasan terhadap korban.

    “Upi menarik kaos korban, dan memukul menggunakan tangan kosong mengenai punggung korban. Upi juga meminta uang damai kepada korban,” imbuh Iptu Warti.

    Merasa takut, korban akhirnya menyerahkan uang sejumlah Rp. 300 ribu kepada para pelaku.

    Setelah itu, saat korban akan pergi, para pelaku malah melempar kursi kayu hingga mengenai punggung korban.

    Oleh korban, peristiwa yang dialaminya itu, dilaporkan ke Polres Pekalongan. Petugas yang sudah mengantongi identitas para pelaku selanjutnya melakukan penangkapan. Kedua pelaku kemudian dibawa ke Polres Pekalongan dan telah mengakui perbuatannya.

    Iptu Warti menyampaikan, petugas Sat Reskrim Polres Pekalongan juga sudah mengamankan barang bukti berupa 1 buah kunci roda leter L berbahan besi dan uang tunai sejumlah Rp. 300 ribu.

    Kasubsi Penmas menambahkan, modus dari para pelaku ini secara bersama-sama dengan menggunakan kekerasan supaya korban menyerahkan sejumlah uang.

    Atas perbuatannya, para pelaku diancam dengan Pasal 368 ayat (1) KUHP atau Pasal 170 ayat (2) ke-1e KUHP. (afk)

  • Nyambi Ternak Kambing, Ipda Edi Santoso Jadi Motivasi Bagi Warganya

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Seorang anggota polisi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah ini bisa menjadi kisah inspirasi untuk memulai usaha ternak. Usaha yang digelutinya itu pun berkembang pesat dari usaha ternak jenis kambing PE dan Domba Gibas/ekor besar.

    Dia adalah Ipda Edi Santoso, S.H., M.H, yang bertugas sebagai Kanit 3 Sat Intelkam Polres Pekalongan. Ipda Edi mengembangkan usaha ternak jenis kambing PE dan Domba Gibas/ekor besar di Dukuh Rowadi Desa Notogiwang, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.

    Kenapa sampai bisa memiliki ide untuk memiliki usaha sampingan dengan beternak, Ipda Edi mengatakan, bahwa setelah kena mutasi dari Brimob dengan penempatan di Polres Pekalongan, dirinya melihat banyak potensi (peluang ternak) untuk dijadikan peluang usaha sampingan.

    “Awal mula setelah mutasi dari Brimob dan penempatan Polda Jateng sampai di Polres Pekalongan, otomatis pulang kampung. Melihat potensi yang ada di kampung halaman, dengan melimpahnya rumput liar dan ada lahan sendiri, maka saya melihat peluang prospek ternak yang masih bisa dijadikan usaha sampingan,” ujarnya, Senin (12/05/2025).

    Dari keterangannya, Ipda Edi menyampaikan, dari awalnya memelihara 10 ekor jenis kambing PE dan Domba Gibas/ekor besar, dan selama kurang lebih 10 bulan akhirnya berkembang menjadi 29 ekor.

    Dari usahanya itu, tidak mempengaruhi terhadap pekerjaan utamanya sebagai anggota Kepolisian, karena usaha ternak bisa dilakukan paruh waktu, saat selesai dinas.

    “Pekerjaan utama sebagai anggota Polri tidak terpengaruh dengan usaha sampingan yang saya jalani. Saya menyiasatinya dengan membagi waktu dinas, seperti biasa dinas dilakukan dengan penuh tanggung jawab, sepulang dinas baru mengurus ternak, saat pulang dinas mengambil rumput sebanyak banyaknya untuk persedian 3 atau 6 hari, sehingga sewaktu-waktu pakan ternak tersedia,” terangnya.

    Dengan usaha sampingan yang digelutinya, membuat warga masyarakat sekitar menjadi termotivasi. Hal itu menjadikan banyak kalangan masyarakat dan pemuda yang datang untuk belajar, sharing dan berbagi pengalaman.

    “Alhmdulilah, masyarakat sekitar menjadi termotivasi, karena mereka yang sehari-hari bekerja sebagai petani hanya bisa mengurus 5-10 ekor, sedang saya dengan sistem paruh waktu bisa mengelola 30 ekor tanpa bantuan orang lain,” ungkap Pak Kanit Intel.

    Lebih lanjut, Ipda Edi mengungkapkan niatnya untuk bisa berbuat banyak bagi orang lain melalui kerja sampingannya ternak kambing.

    “Alhmdulilah memang ada niat di hati, sekiranya pulang kampung bisa berbuat untuk orang banyak dalam hal pemberdayaan lingkungan,” pungkasnya. (afk)

  • asar Premanisme, Polres Pekalongan Gelar Patroli Kamtibmas Sore hari

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Patroli kamtibmas digelar Polres pekalongan pada Sabtu sore, 10 Mei 2025 di dua wilayah, yakni Kedungwuni dan Sragi. Kegiatan ini menyasar sejumlah titik rawan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), khususnya yang berkaitan dengan aksi premanisme. Patroli tersebut dilaksanakan mulai pukul 16.00 wib hingga 20.00 wib itu, berdasarkan rencana pengamanan terkait […]

    Posting asar Premanisme, Polres Pekalongan Gelar Patroli Kamtibmas Sore hari ditampilkan lebih awal di Tribrata News Jawa Tengah.

  • Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan dalam Operasi Pemberantasan Premanisme di wilayah Hukum Polres Pekalongan

    Polres Pekalongan – Polda Jateng – Tribratanews.jateng.polri.go.id I Ratusan personel gabungan dikerahkan dalam operasi pemberantasan premanisme yang digelar oleh Polres Pekalongan. Sebanyak 190 personel Polres Pekalongan bersama anggota Dishub Kabupaten Pekalongan dan Satpol PP Kabupaten Pekalongan telah melaksanakan apel di halaman Polres Pekalongan, Sabtu malam (10/05/2025).

    Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, S.I.K yang memimpin langsung pelaksanaan apel menyampaikan, bahwa minggu ini adalah libur panjang, sehingga diperlukan kehadiran kita dalam hal ini Polri, untuk menjamin rasa aman rasa nyaman dalam masyarakat menjalankan aktivitas ataupun kegiatannya di wilayah kabupaten Pekalongan.

    “Karena dimungkinkan libur Panjang ini banyak kegiatan masyarakat, mungkin juga ada yang dari luar kota kembali ke kampungnya dan ada juga kegiatan-kegiatan masyarakat yang sifatnya adalah lokal, sehingga kita sebagai anggota Polri wajib hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman,” ujarnya.

    Dikatakan AKBP Doni, dari Pemerintah dalam hal ini adalah Presiden Bapak Prabowo telah menginstruksikan melalui Bapak Kapolri bahwasanya Polri akan melakukan kegiatan penertiban premanisme. Tentu saja premanisme yang mengganggu, premanisme yang meresahkan, premanisme yang membuat masyarakat tidak merasa tenang dalam menjalankan aktivitas.

    “Hal ini memang cukup menjadi atensi, karena ada keresahan-keresahan yang timbul selain dari masyarakat yang pada umumnya, juga dari para pengusaha, sehingga investasi ataupun kegiatan ekonomi tidak berjalan dengan baik,” kata dia.

    Menurutnya, selain itu juga, premanisme bukan hanya seperti tersebut, tetapi juga ada misalnya geng motor, tawuran dan kreak. Ini juga menjadi perhatian, karena tentu saja masyarakat tidak akan merasa aman menyaksikan ataupun merasa terganggu dengan kehadiran mereka.

    “Oleh karena itu, kita diinstruksikan melalui perintah langsung dari bapak Kapolda, secara serentak di seluruh Jawa Tengah pada malam hari ini melaksanakan operasi premanisme besar-besaran,” ungkap Kapolres.

    Dalam pelaksanaannya, AKBP Doni meminta untuk sesuai dengan SOP mekanisme yang berlaku dan mengedepankan preemtif dan preventif dan tetap lakukan tindakan-tindakan yang humanis.

    Selain itu, Kapolres juga menekankan kepada seluruh personel untuk tidak melakukan tindakan yang akhirnya menimbulkan kontra produktif.

    “Mungkin maksud kita baik untuk memberikan jaminan keamanan, jaminan rasa nyaman kepada masyarakat, tetapi karena cara bertindak kita, cara berbuat kita maupun cara kita menyentuh para pelaku ini tidak sesuai dengan instrumen tidak sesuai dengan ketentuan, akhirnya malah menimbulkan situasi yang kontra produktif dan membuat kita berada dalam posisi yang disalahkan.”

    “Sekali lagi, tolong tetap lakukan tindakan-tindakan yang humanis, tidak perlu menggunakan cara-cara yang berlebihan, tidak perlu menggunakan omongan-omongan yang berlebihan. Lakukan dengan baik sehingga hasil yang kita peroleh pun juga baik,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Kapolres mengatakan, dalam pelaksanaan kegiatan operasi malam ini, secara teknis akan dibagi dalam dibagi dalam 5 sif, yang mana untuk sasaran-sasaran sudah ditentukan. (afk)

  • Membina Generasi Muda lewat Silat, Kiprah Inspiratif Aiptu Ahmad Syaifudin

    Kota Pekalongan – Sosok polisi inspiratif di bidang olahraga hadir dari Kota Pekalongan. Ia adalah Aiptu Ahmad Syaifudin, S.H., anggota Unit Intelkam Polsek Pekalongan Timur Kota Pekalongan, yang konsisten melatih pencak silat secara gratis kepada puluhan pelajar sejak delapan tahun terakhir.

    Pelatihan bela diri ini digelar setiap Selasa, Jumat, dan Sabtu sore serta Minggu pagi di Kolat Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur. Selain itu, Aiptu Ahmad juga membuka program ekstrakurikuler pencak silat di SDN Duwet dan SDIT Permata Hati, demi menumbuhkan karakter, disiplin, dan jiwa sportif para pelajar.

    “Saya ingin anak-anak ini punya semangat olahraga dan menjauhi perkelahian jalanan. Pencak silat adalah cara membentuk karakter mereka,” ujar Aiptu Ahmad. Selasa (13/5)

    Berbagai prestasi telah diraih oleh anak didiknya, mulai dari Popda, O2SN, hingga kejuaraan terbuka tingkat provinsi. Beberapa bahkan diterima di sekolah favorit melalui jalur prestasi olahraga.

    Inisiatif membuka Kolat Kalibaros muncul dari keprihatinan atas maraknya perkelahian remaja di kawasan Kalibaros dan Sokorejo. Melalui pendekatan bela diri, Aiptu Ahmad berhasil menciptakan kondisi yang lebih aman dan kondusif.

    “Ini bagian dari tugas moral saya sebagai anggota Polri. Saya ingin anak-anak Pekalongan tumbuh sehat, berprestasi, dan berakhlak,” tegasnya.

    Tak hanya melatih, ia juga aktif menjaga harmonisasi antar perguruan silat sebagai bagian dari tugasnya di Unit Intelkam. Ia pernah menjadi panitia berbagai ajang seperti Walikota Cup, Porkot, dan Kejurnas Merpati Putih Se-Jateng.

    Dengan semangat dan keteladanan, Aiptu Ahmad Syaifudin disebut sebagai polisi inspiratif yang berkontribusi nyata dalam membina generasi muda melalui olahraga pencak silat.

    Menanggapi kegiatan tersebut, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, S.I.K., M.Si., menyampaikan apresiasi dedikasi tersebut.

    “Kami sangat bangga dengan peran anggota seperti Aiptu Ahmad. Beliau adalah contoh bagaimana anggota Polri dapat hadir di tengah masyarakat, memberi dampak positif, dan menjadi inspirasi dengan semangat Polri Presisi dalam membina generasi muda melalui jalur yang humanis dan solutif,” ujar

  • Operasi Aman Candi 2025 hari Pertama; Gangguan Kamtibmas Di Polda Jateng turun 25 %

    Polda Jateng -Kota Semarang | Kepolisian Daerah Jawa Tengah menunjukkan komitmen kuat dalam menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Melalui pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 yang dimulai pada Senin, 12 Mei 2025, Polda Jateng berhasil menekan angka gangguan kamtibmas secara signifikan, khususnya dalam pemberantasan aksi premanisme yang meresahkan warga.

    Data menunjukkan, pada hari pertama pelaksanaan operasi, jumlah gangguan kamtibmas tercatat sebanyak 106 kejadian, menurun dibandingkan dengan tanggal 11 Mei 2025 yang mencapai 143 kejadian. Penurunan ini setara dengan 37 kejadian atau 25,87%. Tidak hanya itu, jumlah tindak kejahatan juga mengalami penurunan sebanyak 17 kasus atau 15,89 %, mencerminkan dampak positif dari langkah preventif dan represif yang diambil aparat di lapangan.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, dalam keterangannya menyampaikan bahwa operasi ini difokuskan pada penegakan hukum terhadap aksi premanisme dan kejahatan jalanan yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat, sekaligus menghambat iklim investasi di wilayah Jawa Tengah.

    “Operasi Aman Candi 2025 merupakan bentuk keseriusan kami dalam menjaga stabilitas kamtibmas dan menciptakan ruang publik yang aman dari tindakan premanisme. Keberhasilan menekan angka gangguan kamtibmas hingga 25 persen, menunjukkan kehadiran Polri di lapangan mampu memberikan efek pencegahan yang nyata,” ungkap Kombes Pol Artanto. Selasa (13/5)

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa selama hari pertama operasi tidak terdapat kejadian yang menonjol, yang artinya situasi kamtibmas di seluruh wilayah hukum Polda Jateng masih dalam keadaan aman dan terkendali.

    “Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kamtibmas dengan melaporkan segala bentuk gangguan keamanan. Polri tidak bisa bekerja sendiri, kolaborasi dengan masyarakat adalah kunci,” tambahnya.

    Operasi Aman Candi 2025 akan terus berlanjut dalam dengan mengedepankan upaya preemtif, preventif, dan penegakan hukum secara terukur. Polda Jateng berharap stabilitas kamtibmas yang terjaga ini dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat dan menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi serta pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah.

  • Patroli dan Razia Selektif Sasar Kawasan Rawan Premanisme di Kota Semarang

    Semarang |Memasuki hari kedua pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025, Polda Jawa Tengah terus mengintensifkan langkah preventif guna menciptakan rasa aman di tengah masyarakat. Pada Selasa, 13 Mei 2025, Satgas Preventif yang dipimpin oleh Kasatgas Samapta Kombes Pol Dr. Risto Samodra, menggelar patroli dan razia selektif di sejumlah titik rawan gangguan kamtibmas, khususnya praktik premanisme dan pungutan liar (pungli).

    Sebanyak 29 personel diturunkan untuk menyisir area yang telah direkomendasikan oleh Satgas Intelijen dan Binmas, dengan fokus patroli di kawasan Peleburan dan sepanjang Jalan Pahlawan, Kota Semarang. Karena beberapa laporan dari masyarakat kawasan ini dinilai memiliki potensi kerawanan.

    Langkah ini merupakan bagian dari strategi terukur untuk menciptakan ruang publik yang aman dan tertib, serta mendukung iklim sosial yang kondusif di wilayah perkotaan.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto, menegaskan bahwa patroli yang dilakukan tidak sekadar bersifat simbolik, namun bentuk dari kehadiran negara dalam merespons keresahan masyarakat.

    ” patroli tersebut adalah sebuah komitmen untuk hadir di tengah masyarakat, memberi rasa aman, dan memotong mata rantai aksi premanisme yang merugikan warga. Patroli dan razia selektif di kawasan strategis ini adalah bagian dari upaya mendorong ketertiban dan kenyamanan di ruang publik,” ungkapnya

    Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antar satgas dalam operasi ini menjadi faktor penting keberhasilan strategi penanggulangan gangguan kamtibmas.

    “Sinergi antara Satgas Intelijen, Binmas, dan Samapta membuat langkah penindakan menjadi lebih tepat sasaran. Dengan data yang akurat, petugas bisa melakukan intervensi yang presisi di titik-titik rawan,” tegas Kombes Pol Artanto.

    Situasi di lapangan selama hari kedua operasi berjalan aman dan terkendali. Masyarakat menyambut baik langkah-langkah yang dilakukan oleh Polri, dan turut berpartisipasi aktif dalam memberikan informasi terkait potensi gangguan keamanan.

    Operasi Aman Candi 2025 akan terus digelar secara konsisten hingga tercipta kondisi kamtibmas yang mantap, demi mendukung kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, termasuk menjaga iklim investasi yang sehat di wilayah Jawa Tengah.

  • Satgas Binmas Operasi Aman Candi 2025 Intensifkan Penyuluhan, Tekan Premanisme demi Kenyamanan Pelaku Ekonomi

    Semarang |Dalam rangka pelaksanaan Operasi Aman Candi 2025 hare kedua, Satgas Preemtif Binmas Polda Jawa Tengah terus mengedepankan pendekatan humanis melalui kegiatan bimbingan dan penyuluhan (binluh) kepada masyarakat, khususnya kepada pelaku ekonomi dan kelompok-kelompok yang berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas.

    Pada hari kedua operasi, Selasa 13 Mei 2025, sebanyak 14 personel Satgas Binmas yang dipimpin oleh Kasatgas Binmas Kombes Pol Siti Rondhijah, melaksanakan penyuluhan kepada sejumlah perusahaan di wilayah Semarang. Dalam kegiatan ini, pihak kepolisian mengimbau agar seluruh jajaran perusahaan meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi premanisme serta tidak segan melapor melalui call center 110 maupun ke kantor polisi terdekat jika mengalami gangguan keamanan.

    Selain menyasar sektor korporasi, Satgas Binmas juga menyambangi juru parkir liar di kawasan Jalan Pahlawan dan area Peleburan Semarang, yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas). Para petugas memberikan pemahaman agar tidak melakukan pungutan liar (pungli) yang dapat meresahkan masyarakat dan menghambat aktivitas ekonomi warga.

    “Kami ingin memastikan setiap pelaku ekonomi, baik di Jalan Pahlawan maupun area Peleburan, merasa nyaman dan terlindungi. Dengan penyuluhan ini, kami harap potensi gangguan premanisme dan pungli bisa ditekan melalui kesadaran dan kerja sama masyarakat,” ujar Kombes Pol Siti Rondhijah di sela kegiatan.

    Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Artanto , dalam keterangannya menyampaikan bahwa pendekatan persuasif menjadi salah satu kekuatan utama dalam operasi ini untuk menciptakan ketertiban sosial secara berkelanjutan.

    “Operasi Aman Candi tujuan nya juga untuk menumbuhkan kesadaran kolektif. Penyuluhan kepada perusahaan dan juru parkir liar adalah bagian dari strategi preemtif kami agar mereka tidak menjadi bagian dari lingkaran premanisme. Ketika masyarakat sadar dan merasa dilibatkan, maka rasa aman akan tumbuh secara alami,” tutur Kombes Pol Artanto

    Ia menambahkan bahwa sinergi seluruh satgas, termasuk Binmas, menjadi tulang punggung dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif, terutama di titik-titik strategis yang menjadi pusat aktivitas ekonomi.

    Dengan pelaksanaan yang konsisten dan terukur, Operasi Aman Candi 2025 diharapkan mampu mewujudkan lingkungan sosial yang terbebas dari intimidasi, pungli, maupun praktik premanisme, sehingga mendukung iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah.

  • Polres Magelang Kota Amankan Kegiatan Keagamaan Pindapata Para Biksu di Jalan Pemuda

    Kota Magelang – Polda Jateng | Polres Magelang Kota melaksanakan pengamanan kegiatan keagamaan Pindapata yang diikuti oleh 34 Biksu pada Sabtu, 10 Mei 2025, di sepanjang Jalan Pemuda, Kota Magelang, Sabtu (10/5/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi keagamaan umat Buddha yang dilakukan menjelang peringatan Hari Raya Waisak. Kegiatan Pindapata dimulai dari Klenteng TITD Liong Hok […]

    Posting Polres Magelang Kota Amankan Kegiatan Keagamaan Pindapata Para Biksu di Jalan Pemuda ditampilkan lebih awal di Tribrata News Jawa Tengah.