Category: Uncategorized

  • Rembang Tindaklanjuti Kasus Marshmallow Halal Diduga Berbahan Babi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    REMBANG – Pemerintah Kabupaten Rembang bergerak cepat melakukan pengecekan di lapangan, setelah mendengar ditemukannya jajanan anak marshmallow berlabel halal resmi, namun mengandung unsur babi di sejumlah daerah.

    Diketahui, dalam siaran pers Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal Republik Indonesia Nomor 242/KB.Halal/HM.1/04/2025 tanggal 21 April 2025, ada sembilan merk makanan olahan yang mengandung unsur babi. Meliputi, Corniche Fluffy Jelly, Corniche Marshmallow rasa apel bentuk teddy (Apple Teddy Marshmallow), ChompChomp Car Mallow (marshmallow bentuk mobil), ChompChomp Flower Mallow (marshmallow bentuk bunga), ChompChomp Marshmallow bentuk tabung (mini marshmallow), Hakiki Gelatin (bahan tambahan pangan pembentuk gel), Larbee – TYL Marshmallow isi selai vanila (Vanilla Marsmallow Filling), AAA Marshmallow rasa jeruk, dan SWEETME Marshmallow rasa cokelat pada no batch tertentu.

    Kabid Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, Soesi Haryanti menyampaikan, pihaknya menerjunkan tim untuk melakukan inspeksi ke toko-toko. Hal itu untuk memastikan, apakah produk-produk marshmallow yang mengandung unsur babi (porcine) masih dijajakan di display atau sudah ditarik.

    “Tim inspeksi turun ke swalayan dan toko untuk mengecek apakah masih ada produk- produk tersebut, atau sudah benar-benar ditarik dari peredaran,” tuturnya, saat dihubungi, Selasa (6/5/2025)

    Disampaikan, pihaknya juga mengecek, apakah ada produk lainnya, selain yang sudah ditarik dari peredaran. Hasil dari inspeksi direkap dan melaporkannya ke pihak BBPOM.

    “Hasilnya tidak ditemukan produk-produk yang telah dirilis mengandung unsur babi,” ungkapnya.

    Soesi menambahkan, pihaknya akan terus memantau di lapangan, dengan bantuan jejaring di tiap kecamatan.

    “Kami juga berharap kepada masyarakat, jika menjumpai produk-produk mengandung unsur babi seperti yang telah dirilis oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, agar bisa melaporkan ke Dinas Kesehatan,” pungkas Soesi.

    Penulis: Mifta Kominfo Rembang
    Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • 150 Siswa “Silent Rider” Bareng Bunda Literasi Jateng di Wisma Perdamaian Semarang

    Semarang, Infojateng.id – Bunda Literasi Jawa Tengah, Nawal Arafah Yasin mengajak 150 siswa dari SD hingga perguruan tinggi untuk membaca buku dengan model  “silent reader”, di gedung Wisma Perdamaian, Selasa (6/4/2025).

    Ajakan itu bertujuan untuk membudayakan masyarakat membaca buku.

    Bersama para siswa, Nawal membaca buku koleksi Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Tengah selama 20 menit.

    Setelah itu mereka diminta untuk menceritakan kembali (mereview) buku yang dibacanya.

    Para siswa juga diperkenalkan salam literasi serta flashmob literasi yang membuat suasana menjadi meriah.

    Bunda Literasi yang langsung memandu review tersebut kagum dengan kemampuan para siswa menyerap informasi dan mengolahnya untuk menceritakan kembali buku yang telah dibacanya.

    “Ini yang menarik karena para siswa  sudah memiliki kemampuan untuk menyampaikan pendapat dan mengolah hasil bacaan termasuk bisa berfikir bagaimana menghadapi situasi pada dirinya melalui buku yang dia baca,” jelas Ning Nawal, panggilan akrabnya.

    Nantinya, gerakan membaca ini akan dilaksanakan di 35 kabupaten/kota bersama Bunda Literasi di kabupaten/kota masing-masing.

    Lebih lanjut, Bunda Literasi mengingatkan jika literasi sejauh ini hanya dimaknai sebagai baca tulis semata.

    Padahal literasi berarti kemampuan untuk menyerap dan mengolah informasi yang bermanfaat bagi kehidupan.

    “Tantangannya adalah  anak- anak lebih senang gadget. Saya yakin dari tantangan ini anak muda didorong pengembangan literasi. Perpus digital nasional nantinya sudah bisa serupa dengan medsos. Bisa sharing, komentar dan interaksi,” paparnya.

    Tantangan yang lebih berat lagi adalah bagaimana literasi dikembangkan dengan menghadapi situasi yang ada.

    “Belum tamat tulis dan baca sudah harus menghadapi literasi digital. Anak – anak dituntut  harus tahu mana yang kredibel dan mana informasi yang tidak kredibel,” kata mantan pemimpin Umum Majalah Pesantren itu.

    Ning Nawal sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Jateng.

    Hadir juga dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kepala Arsip dan Perpustakaan Jateng, De Francisco Da Silva Tavares serta para guru dari sejumlah sekolah dan mahasiswa PT yang ada di Kota Semarang.

    Terakhir, kepada para siswa di Jateng,  Bunda Literasi mengajak untuk menyenangi satu buku terlebih dahulu, kemudian dibaca dan diselami.

    Selama 24 jam dalam sehari, harus memiliki alokasi untuk membaca buku dan menulis untuk meningkatkan literasi.

    “Semangat terus untuk membaca dan menulis karena melalui tulisan kita akan dikenal oleh sejarah,” pungkasnya. (eko/redaksi)

    Source link

  • Jateng Mulai Pendatatan dan Survei Lokasi untuk Koperasi Merah Putih

    Kabupaten Semarang, Infojateng.id – Wakil Gubernur Taj Yasin menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendukung percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.

    Program nasional ini dinilai strategis untuk memperkuat ketahanan pangan dan membangun ekonomi mandiri di tingkat desa.

    Demikian disampaikannya saat mendampingi kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, di Desa Kebumen, Kabupaten Semarang, Selasa (6/5/2025).

    “Dukungan dari pemerintah provinsi saat ini sudah kita data, dan dalam minggu ini dari mulai Pak Mentan, Pak Menko juga sudah mensurvei beberapa lokasi. Nanti akan kita lakukan percepatan,” ujar Taj Yasin.

    Ia menambahkan, survei awal telah dilakukan di berbagai kabupaten/kota. Pihaknya akan memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memastikan program berjalan optimal.

    “Udah disurvei di tiap kabupaten/ kota, tinggal nunggu yang lainnya. Kita kuatkan kembali. Dalam beberapa hari ini, kita juga telah mendapat kunjungan dari Menteri Pertanian, Menko, dan lainnya. Beberapa lokasi sudah mulai dicoba. Nantinya akan kita dorong juga percepatan tahap kedua,” tambahnya.

    Program Koperasi Merah Putih bertujuan membangun ekosistem ekonomi desa, dimulai dari sektor pangan.

    Sementara Menko Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan, koperasi akan menjadi pusat penggerak ekonomi warga serta penciptaan lapangan kerja di pedesaan.

    “Kalau urusan pangan sudah aman dan surplus, itu bagus. Tapi itu belum cukup. Harus dibangun juga ekonominya agar desa-desa bisa menyerap tenaga kerja kreatif, mengurangi pengangguran, dan mencegah masyarakat terjerumus ke hal-hal negatif, seperti jadi preman,” ujar Zulhas, sapaannya.

    Mantan Menteri Perdagangan itu menuturkan, program ini digagas Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan tak ada lagi desa-desa di Indonesia yang miskin.

    Dalam dua bulan, targetnya akan terbentuk 80.000 koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Indonesia.

    “Desa harus makmur, sehat, pendidikannya bagus, dan rakyatnya tidak boleh kelaparan. Makanan yang bergizi harus tersedia. Kalau semua itu berjalan, maka kita bisa terus maju menuju Indonesia Hebat,” ucapnya.

    Dalam kunjungan tersebut, rombongan meninjau sejumlah titik di Desa Kebumen. Antara lain Toko Oleh-oleh Iwak Koe yang menjadi contoh UMKM berbasis local.

    Selain itu juga menghadiri musyawarah warga di Balai Desa, serta meninjau bangunan SD Inpres yang akan difungsikan sebagai lokasi Koperasi Merah Putih.

    Turut hadir dalam kunjungan tersebut, Menteri Desa dan PDT Yandri Susanto serta Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan, Didit Herdiawan hingga Kementerian Koperasi. Bupati Ngesti Nugraha beserta jajaran Forkopimda Semarang.

    Adapun Taj Yasin didampingi sejumlah OPD seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jawa Tengah. (eko/redaksi)

    Source link

  • Program SPP di Trangkil Tetap Jalan Meski Dana Pusat Dihentikan

    Pati, Infojateng Program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) di Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati, tetap berjalan meskipun pendanaan dari pemerintah pusat telah dihentikan sejak tahun 2015. Kepastian ini disampaikan langsung oleh Manajer Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Kecamatan Trangkil, Waidi Prasetyo.

     

    Menurut Waidi, program pemberdayaan perempuan tersebut telah diluncurkan sejak 2009 sebagai bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan. Program ini mencakup tiga komponen utama, yakni simpan pinjam, peningkatan kualitas hidup (PKH), dan pembangunan sarana prasarana.

     

    “Meski dana pusat sudah berhenti, kami tetap menjalankan program pemberdayaan perempuan ini,” tegas Waidi saat ditemui Info Jateng.

     

    Ia mengungkapkan, pada awal pelaksanaan, UPK Trangkil menerima dana awal sebesar Rp2 miliar dari pemerintah pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, yang saat itu bekerja sama dengan Bank Dunia. Dari total dana tersebut, sekitar 30–40 persen dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan program SPP di Trangkil.

     

    Dana yang diterima UPK kemudian dikelola dan digulirkan kembali kepada kelompok perempuan sebagai pinjaman modal usaha. Meskipun sejak 2015 pendanaan dari pusat dihentikan menyusul berakhirnya program PNPM Mandiri Perdesaan secara nasional, UPK Trangkil tetap melanjutkan pengelolaan dana secara mandiri.

     

    “Kami bertekad mempertahankan kelangsungan program ini dengan memanfaatkan sumber dana lokal,” jelas Waidi. Ia menambahkan bahwa langkah tersebut sejalan dengan arahan dari Kementerian Desa PDTT yang menyebutkan bahwa pengelolaan dana bergulir ke depan memerlukan mekanisme baru setelah berakhirnya PNPM secara de facto.

     

    Mekanisme pencairan dana SPP kini dilakukan melalui tahapan verifikasi proposal dan pembahasan oleh tim pendanaan UPK. Setiap kelompok perempuan yang ingin mengakses dana wajib mengajukan proposal terlebih dahulu, yang kemudian akan diverifikasi dan dibahas sebelum dicairkan.

     

    “Respons masyarakat, khususnya kelompok perempuan, sangat positif terhadap keberlanjutan program ini,” ungkapnya.

     

    Terkait dengan pendampingan, Waidi menjelaskan bahwa para fasilitator PNPM Mandiri Perdesaan di tingkat desa saat ini sudah tidak aktif lagi, mengingat kontrak kerja mereka berakhir pada akhir 2014.

     

    Ia juga menyebut, tidak semua wilayah di Kabupaten Pati mendapat alokasi dana PNPM Mandiri Perdesaan. Empat kecamatan, yakni Margoyoso, Tayu, Pati, dan Juwana, tidak termasuk dalam cakupan program tersebut karena dikategorikan sebagai wilayah perkotaan. Mereka justru mengikuti skema berbeda melalui PNPM Mandiri Perkotaan, yang memiliki regulasi tersendiri. (san/redaksi)

    Source link

  • 2 Pekan Bidpropam Polda Jateng Gelar Gaktibplin; 9.760 Personel di Periksa

    Polda Jateng – Kota Semarang | Dalam rangka memperkuat kedisiplinan dan etika profesi di lingkungan internal Polda Jateng, Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Polda Jawa Tengah melaksanakan kegiatan Penegakan, Ketertiban, dan Disiplin (Gaktibplin) secara intensif mulai 21 April hingga 6 Mei 2025 dan sudah memeriksa sebanyak 9.760 Personel

    Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kabidpropam Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, dan dilaksanakan secara serentak di satuan kerja (Satker) Polda Jateng serta seluruh Polres jajaran. Pemeriksaan menyasar berbagai aspek kedinasan, antara lain surat nyata diri, sikap tampang, kelengkapan dan kerapian seragam dinas (gampol), kehadiran apel, kelengkapan surat kendaraan dinas maupun pribadi, kepemilikan senjata api, hingga tes Narkoba.

    Dalam keterangannya di Mapolda Jateng, Kabidpropam Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, menegaskan bahwa kegiatan ini bagian dari pengawasan internal yang rutin dilakukan sebagai bentuk pembinaan terhadap personel

    “Gaktibplin ini adalah langkah untuk memastikan seluruh personel Polda tetap berada dalam jalur kedisiplinan dan etika profesi. Kami ingin setiap anggota menjadi teladan dalam sikap, penampilan, dan perilaku, baik di dalam maupun di luar kedinasan,” ujarnya, Selasa (6/5).

    Selama kegiatan berlangsung, terhadap personel yang terbukti melakukan pelanggaran disiplin, langsung diberikan tindakan disiplin di tempat sebagai bentuk penegakan aturan dan efek deterrent agar pelanggaran serupa tidak terulang.

    Sementara itu, hasil pemeriksaan terhadap indikasi penyalahgunaan Narkoba menunjukkan bahwa tidak ditemukan satu pun personel yang terindikasi menggunakan Narkoba, hal ini mencerminkan keberhasilan upaya preventif dan pengawasan yang selama ini dijalankan.

    Kombes Pol Saiful Anwar menambahkan bahwa penegakan disiplin merupakan bagian dari pembentukan budaya kerja yang profesional, humanis, dan berintegritas.

    “Kami tegaskan bahwa kegiatan Gaktibplin akan terus dilaksanakan secara berkala sebagai bentuk pengawasan melekat terhadap personel. Ini bukan sekadar rutinitas, tetapi bentuk nyata dari komitmen kami untuk mencegah pelanggaran dan menjaga marwah institusi,” tutupnya.

    Sebagai bentuk keseriusan dalam pengawasan internal, Kabid Propam akan turun langsung melakukan Gaktiplin ke seluruh Polres dan hari ini Selasa 6 Mei 2025, beliau memimpin pelaksanaan Gaktibplin di Dit Polairud Polda Jateng setelah hari sebelumnya (Senin 5/5) pelaksanaan di Polrestabes Semarang. Kehadiran beliau secara langsung di lapangan menjadi simbol komitmen kuat terhadap pembinaan dan penegakan kedisiplinan anggota.

  • Polisi Pati Bantu Warga dengan Pengobatan Alternatif Gigitan Ular, Ratusan Sudah Tertolong

    Kabupaten Pati | Sosok Aiptu Pudiyanto, KA SPKT 1 Polsek Jakenan, Polresta Pati, dikenal masyarakat selain sebagai anggota kepolisian, tetapi karena keahliannya dalam memberikan pertolongan pada korban gigitan ular dan hewan berbisa. Keahliannya ini telah ia tekuni sejak awal 1990-an, dan mulai dikenal luas masyarakat sejak tahun 1997.

    Kemampuan tersebut berawal dari pengalaman pribadi dan ketekunannya mempelajari karakter berbagai jenis ular serta metode pengobatan tradisional. Hingga kini, tercatat ratusan orang telah menerima pertolongan dari Aiptu Pudiyanto, terutama dari gigitan ular hijau dan kobra. Ia biasa memberikan penanganan pertama dengan cara tradisional, termasuk menyedot bisa secara langsung dan meracik ramuan penawar berbahan alami.

    Dalam keterangan nya, Aiptu Pudiyanto menjelaskan bahwa penanganan darurat tersebut bisa dilakukan di berbagai tempat, termasuk di rumahnya di Desa Tluwah RT 01 RW 01 Kecamatan Juwana, maupun di Polsek Jakenan saat ia sedang bertugas. Menurutnya, pengobatan gigitan ular tidak bisa ditunda karena racun bisa dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh.

    ” Silahkan kapan saja saya siap melayani pengobatan alternatif orang yang di gigit ular, niat saya menolong dengan iklas agar bisa selamat, sudah ratusan orang yang saya tolong dan bisa sembuh ” ujarnya pada Selasa (6/5)

    Dedikasi Aiptu Pudiyanto mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak. Kapolresta Pati, AKBP Jaka Wahyudi, menyampaikan penghargaan atas kontribusi anggotanya yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.

    “Kami sangat mengapresiasi dedikasi Aiptu Pudiyanto yang telah memberikan kontribusi nyata di luar tugas pokoknya sebagai anggota Polri. Keahlian yang dimiliki beliau menjadi bentuk nyata dari semangat pengabdian Polri yang hadir dan bermanfaat di tengah masyarakat,” ungkap AKBP Jaka Wahyudi.

    Senada dengan itu, Sekretaris Desa Tluwah, Budi Kurniawan, juga memberikan tanggapan positif.

    “Pak Pudiyanto sudah lama dikenal warga sebagai sosok yang selalu siap membantu, terutama saat ada warga yang terkena gigitan ular atau hewan berbisa. Beliau memberikan pertolongan tanpa pamrih dan selalu tanggap. Bagi kami, keberadaan beliau sangat membantu, apalagi dalam kondisi darurat. Warga merasa lebih tenang karena tahu ada yang bisa diandalkan,” ujarnya.

    Apresiasi atas keahlian Aiptu Pudiyanto juga datang dari mereka yang pernah merasakan langsung bantuannya. Nurul Huda, seorang guru SMP Negeri 3 Pati, menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam. Ia mengenang bagaimana Aiptu Pudiyanto telah menolongnya tanpa pamrih saat digigit ular, hingga ia pulih dan dapat beraktivitas kembali.

    “Terima kasih banyak, Bapak Aiptu Pudiyanto atas pertolongannya. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan dan rezeki yang halal, serta keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah,” ucapnya.

    Abdul Ngaim, Pelaksana Tugas Sekretaris Desa Jakenan, mewakili empat warganya yang selamat dari gigitan ular berkat pertolongan Aiptu Pudiyanto, juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian dan bantuan yang telah diberikan.

    Selain menangani kasus gigitan hewan berbisa, Aiptu Pudiyanto juga kerap membantu warga yang mengalami keluhan lain seperti sakit gigi dan sakit mata. Kemampuannya ini menjadi alternatif pertolongan pertama, terutama di wilayah yang akses medisnya terbatas.

  • Kami Kehilangan Sosok yang “Friendly” dan Putra Terbaik Jateng – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    KENDAL – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan belasungkawa dan merasa kehilangan, atas wafatnya anggota DPR RI Fraksi PKB, Alamuddin Dimyati Rois atau Gus Alam.

     

    Dia juga sempat menghadiri pemakaman Gus Alam, di kompleks Pondok Pesantren Al Fadlu 2 Kendal. Pemakaman itu juga dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, termasuk Wakil Presiden ke-13 Ma’ruf Amin.

     

    “Saya bersama beberapa bupati hari ini datang ke rumah duka Gus Alam. Saya sebagai Gubernur mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, semoga husnul khotimah,” kata gubernur, di Pondok Pesantren Al Fadlu 2, Sidorejo, Brangsong, Kendal, Selasa (6/5/2025).

     

    Menurut Luthfi, Gus Alam merupakan orang baik yang selalu memberikan kontribusi kepada masyarakat, baik posisinya sebagai anggota dewan, maupun sebagai tokoh agama.

     

    “Beliau anggota dewan yang membawa aspirasi Jawa Tengah agar lebih baik. Ini kesan yang kami terima. Kami jajaran pemprov dan bupati/ wali kota merasa kehilangan terhadap salah satu putra terbaik Jawa Tengah ini,” tuturnya.

     

    Luthfi mengenang, Gus Alam merupakan sosok yang friendly (ramah). Dia juga sering datang pada kegiatan-kegiatan keagamaan, yang juga dihadiri oleh Ahmad Luthfi.

     

    Sebagai informasi, Gus Alam merupakan putra ulama kharismatik asal Kaliwungu, KH Dimyati Rois. Ia telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I. Dia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.

     

    Gus Alam meninggal dunia Selasa (6/5/2025), di RS Budi Rahayu Pekalongan. Dia sempat menjalani perawatan intensif setelah terlibat kecelakaan lalu lintas di Tol Pemalang, Jumat (2/5/2025), dini hari. Mobil yang ditumpanginya menabrak truk, saat mencoba mendahului kendaraan di KM315. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Rakernis Humas Polri 2025 Dibuka dengan Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan di Akpol Semarang

    Semarang – Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Humas Polri 2025 resmi dibuka di Gedung Serbaguna Akademi Kepolisian (Akpol), Semarang, Jawa Tengah, Selasa (6/5) dengan Mengusung tema “Melalui Optimalisasi Manajemen Media, Divhumas Polri Siap Mendukung Kebijakan Kapolri dalam rangka Mewujudkan Program Asta Cita Presiden RI Menuju Indonesia Emas 2045”, kegiatan diawali dengan rangkaian bakti sosial dan bakti kesehatan sebagai wujud kepedulian sosial Polri terhadap masyarakat.

    Sebelum rangkaian Rakernis dimulai, para pejabat tinggi Polri menyerahkan langsung bantuan sosial berupa 4 unit kursi roda dan 6 pasang kruk (tongkat bantu) kepada anggota Polri dan masyarakat yang membutuhkan, serta memberikan tali asih kepada 50 anak yatim piatu dari Panti Asuhan Anak Nurul Mursyid.

    Penyerahan bantuan tersebut dilakukan oleh Asisten Kapolri Bidang SDM Irjen Pol. Anwar, S.I.K., M.Si., Gubernur Akpol Irjen Pol. Midi Siswoko, S.I.K., Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol. Dr. Ribut Hari Wibowo, S.H., S.I.K., M.H. serta Kadivhumas Polri Irjen Pol. Dr. Sandi Nugroho, S.I.K., S.H., M.Hum.

    Tak hanya itu, digelar pula kegiatan bakti kesehatan berupa donor darah yang diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari peserta Rakernis, panitia, dan personel Polda Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, Kadivhumas Polri Irjen Pol. Dr. Sandi Nugroho secara simbolis menyerahkan 100 kantong darah kepada PMI, disusul dengan penyerahan cinderamata oleh Irjen Pol. Anwar sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi kemanusiaan.

    Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Polri dalam membangun kedekatan dengan masyarakat secara humanis dan berkelanjutan.

    “Kegiatan bakti sosial dan donor darah yang menjadi pembuka Rakernis ini merupakan bagian dari komitmen Divhumas Polri untuk terus mendekatkan diri kepada masyarakat. Ini adalah bentuk kepedulian sekaligus penguatan nilai-nilai kemanusiaan dalam pelaksanaan tugas Polri,” ujar Brigjen Trunoyudo.

    Ia juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting dalam menjaga sinergi antara Polri dan masyarakat di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

  • Permudah Akses Warga Miskin, Pemprov Jateng Garap Kemitraan dengan Sekolah Swasta pada SPMB 2025 – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal merealisasikan program sekolah kemitraan dengan SMA dan SMK swasta, pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025-2026. Program sekolah kemitraan itu untuk memberi kemudahan akses pendidikan, bagi anak lulusan SMP/ sederajat dengan kondisi khusus.

     

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng, Uswatun Hasanah menuturkan, kondisi khusus yang dimaksud antara lain berasal dari keluarga miskin, disabilitas, atau anak panti asuhan. Melalui program kemitraan, mereka dapat bersekolah di sekolah swasta, dengan biaya APBD Provinsi Jateng.

     

    “Nah (biaya Pendidikan) anak-anak ini gratis. Kemudian harus mendapat perlakuan yang sama dengan siswa yang lain di sekolah itu. Tidak dipungut iuran apa pun, karena sudah dibiayai APBD,” kata dia, seusai menyampaikan paparan mengenai SPMB 2025, kepada Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di kantor Gubernur, Selasa (6/5/2025).

     

    Rencananya, sebanyak 56 SMA dan 83 SMK swasta di 35 kabupaten/ kota, digandeng dalam program sekolah kemitraan. Pemprov Jateng menargetkan mendapatkan 5.000 murid dengan kondisi khusus, bisa memanfaatkan program tersebut.

     

    Lebih lanjut, Uswatun menerangkan, pihaknya menerapkan sejumlah syarat, untuk instansi pendidikan swasta yang mengikuti program sekolah kemitraan. Antara lain, minimal terakreditasi B, sarana dan prasarana pembelajarannya memadai, memiliki rasio ketercukupan guru dan tenaga kependidikan, serta tidak melaksanakan SPMB secara mandiri khusus kuota daya tampung program kemitraan.

     

    Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menyambut positif program sekolah kemitraan yang dirancang Disdikbud. Sebab, faktanya memang ada daerah yang lokasi sekolahnya jauh dari jangkauan.

     

    “Magelang itu sekolahnya cukup, tapi keterjangkauannya belum. Padahal Itu banyak siswa-siswi miskin. Jadi ada daerah yang kuota sekolahnya ada, tapi tak memenuhi jangkauannya terhadap anak-anak di pedesaan untuk mendapat sekolah,” bebernya. (Humas Jateng)*ul

     



    Source link

  • Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Jalan Pati-Tayu, Satu Balita Meninggal Dunia

    Pati, infojateng.id – Kronologi kecelakaan maut di jalan Pati-Tayu, Desa/Kecematan Wedarijaksa, Pati sekitar pukup 10.05 WIB hari ini, Selasa (6/5/2025). Peristiwa tersebut mengakibatkan seorang balita meninggal dunia.

    Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah truk Hino bernomor polisi K-9315-OB dan sepeda motor Honda Supra X dengan nomor registrasi K-3350-YH.

    Berdasarkan keterangan saksi mata, Roni Ardiyanto (45) dan Dadi Riansyiah (32), kecelakaan bermula saat sepeda motor yang dikendarai oleh JS (45), membonceng istrinya, JM (41), dan putra mereka, FAY (4), melaju dari arah utara menuju selatan.

    Tak berselang lama, dari arah yang sama muncul sebuah truk Hino yang dikemudikan oleh MR (33).

    Sesampainya di lokasi kejadian, truk Hino berupaya mendahului sepeda motor dari sisi kanan. Namun nahas, diduga kuat saat menyalip, pengemudi truk kurang memperhitungkan jarak dan ruang gerak yang aman, sehingga kendaraan berat tersebut bergerak terlalu ke kiri dan menyerempet sepeda motor keluarga tersebut. Akibatnya, sepeda motor yang mereka tumpangi oleng, terjatuh, dan membentur keras aspal.

    Dalam kejadian tersebut, FAY mengalami cedera kepala berat (CKB) yang merenggut nyawanya di lokasi kejadian.

    Kapolresta Pati AKBP Jaka Wahyudi melalui Kasat Lantas AKP Riki Fahmi Mubarok menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah ini. Nasib malang juga menimpa kedua orang tua FAY.

    JS mengalami luka lecet dan memar, sementara JM menderita patah tulang lengan kiri serta luka robek, yang mengharuskan keduanya dilarikan ke RSUD Soewondo Pati untuk mendapatkan perawatan intensif.

    “Kami merasakan kepedihan yang mendalam atas kejadian ini, terlebih dengan hilangnya nyawa seorang anak yang tak berdosa. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan berat ini,” ujar AKP Riki Fahmi Mubarok dengan nada penuh duka cita.

    Pengemudi Truk Diamankan Polisi untuk Pemeriksaan Lanjut

    Sebagai langkah awal penanganan, pengemudi truk Hino berinisial MR telah diamankan di Mapolresta Pati untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait insiden tragis ini.

    Selain itu, barang bukti berupa kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan juga telah diamankan untuk pemeriksaan teknis.

    Hasil olah TKP dan keterangan saksi akan dianalisis secara seksama guna menentukan ada tidaknya unsur kelalaian yang menyebabkan kecelakaan maut ini. Satlantas Polresta Pati menegaskan komitmennya untuk menegakkan hukum secara adil dan transparan dalam penanganan kasus ini.

    Peristiwa memilukan ini menjadi pelajaran pahit dan pengingat bagi seluruh pengguna jalan akan pentingnya kehati-hatian serta kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas.

    Kasat Lantas AKP Riki Fahmi Mubarok kembali mengimbau masyarakat untuk senantiasa mengutamakan keselamatan dalam setiap perjalanan, memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan baik sebelum digunakan, serta menghindari segala tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya.(tyo/redaksi)

    Source link