Category: Uncategorized

  • Si Kelingking Manis”, Layani 90 Pelaku UMKM di Pantai Pasir Putih dan Rumah BUMN Rembang – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    REMBANG – Program jemput bola perizinan usaha bagi pelaku UMKM melalui inovasi Pelayanan Perizinan Keliling Mudah dan Gratis (Si Kelingking Manis), yang berlangsung selama dua hari, yakni Minggu (4/5/2025) dan Senin (5/5/2025), telah melayani lebih dari 90 pelaku usaha.

    Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Rembang, Budiyono menyampaikan, pelaksanaan program tersebut dilaksanakan di dua Lokasi yang berbeda. Pada Minggu (4/5/2025) pihaknya hadir di kawasan wisata Pantai Pasir Putih Wates, Desa Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, untuk memberikan layanan pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada 70 pelaku UMKM dari berbagai sektor.

    “Mulai dari pelaku usaha kuliner, suvenir, hingga mainan telah memiliki NIB berkat pelayanan kemarin. Kami juga menghadirkan hiburan dari Invest Band untuk memeriahkan suasana di pantai,” ujar Budiyono, saat ditemui di Rumah BUMN Rembang, Senin (5/5/2025).

    Kemudian, lanjut Budiyono, layanan dilanjutkan pada Senin (5/5/2025) di Rumah BUMN Rembang, dengan sasaran 30 pelaku UMKM binaan yang mengikuti sosialisasi dan pendampingan, langsung pendaftaran perizinan usaha. Sebanyak 20 pelaku berhasil menyelesaikan proses hingga penerbitan NIB di lokasi kegiatan.

    “Kami tadi tidak hanya sekadar membantu pelaku UMKM untuk mengurus perizinan usaha, tetapi juga memberikan informasi yang dapat mereka jadikan panduan,” imbuhnya.

    Budiyono menambahkan, Program Si Kelingking Manis merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Rembang dalam memberikan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan gratis bagi pelaku UMKM. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta kepatuhan terhadap regulasi, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berbasis pada sektor UMKM.

    Penulis: Mifta Kominfo Rembang
    Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Gelaran Soto Vaganza HUT ke-478 Kota Semarang, Ramai Diburu Warga – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Meriah dan memukau, merupakan dua kata yang tepat untuk menggambarkan gelaran Semarang Night Carnival (SNC) dan Soto Vaganza, Minggu (4/5/2025). Mereka rela berdesak-desakan demi menyemarakkan dua event rangkaian Hari Jadi ke-478 Kota Semarang (HJKS).

    Diketahui, dalam Soto Vaganza tersebut, disediakan 4.478 porsi soto gratis lengkap, dengan lauk pendamping, seperti tempe, sate kerang, hingga perkedel. Lima soto legendaris khas Semarang yang berpartisipasi antara lain, Soto Bangkong, Soto Mas Boed, Soto Neon, Soto Pak Darno, Soto Pak Ra’an, serta 46 pelaku UMKM soto di Ibu Kota Jawa Tengah.

    Pengunjung dari Pringapus, Kabupaten Semarang Yuni Nur Azizah mengaku rela berdesakan, demi mendapatkan semangkok soto. Usahanya tidak sia-sia, setelah antre sekitar 30 menit, ia bisa menikmati soto lengkap dengan sate ayam dan kerang, tempe, serta perkedel.

    “Antrenya panjang banget, alhamdulillah tadi dapat. Seneng sih dan sotonya enak,” katanya.

    Menurutnya, dia rela datang karena penasaran dengan event Soto Vaganza dan SNC, yang digelar Pemerintah Kota Semarang. Apalagi ada hiburan musik dengan bintang tamu Ndarboy Genk.

    “Penasaran sih, ternyata asik dan rame juga,” tandasnya.

    Pelaku usaha Soto Bangkong, Anik Listiawati mengaku senang berpartisipasi dalam event Soto Vaganza tersebut. Selain meramaikan Hari Jadi Kota Semarang, melalui event ini juga digunakan untuk merangkul semua penjual soto di Semarang.

    “Kami ingin merangkul sesama penjual soto, karena tidak ada kelas dan semua penjual soto ini sama,” ujarnya.

    Disampaikan, total soto yang disediakannya ada 100 porsi secara gratis, lengkap dengan sate ayam, kerang, tempe, serta perkedel.

    “Kami jelas bangga, karena bisa dipercaya mengisi,” imbuhnya.

    Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menyampaikan, melihat antusiasme masyarakat yang sangat tinggi, dia berencana menjadikan acara tersebut sebagai event tahunan, untuk memperkenalkan makanan khas Semarang.

    “Antusiasme warga sangat tinggi dan ini bisa jadi event tahunan, karena banyak wisatawan yang ke Semarang pasti makan soto,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, soto khas Semarang berbeda dengan Soto Kudus, Soto Seger Boyolali, ataupun Soto Banjar. Soto Semarang memiliki keunikan dengan kuah yang lebih bening, lengkap dengan lauk tempe goreng dan perkedel, sate ayam, dan sate kerang.

    “Ini event non-APBD, murni gerakan dari lima penjual soto legendaris yang ada di Semarang, yang ketemu saya dan niat membuat acara Soto Vaganza, untuk memperkenalkan soto khas Semarang,” tuturnya.

    Terkait wacana untuk mengusulkan Soto Khas Semarang menjadi warisan budaya tak benda ke pemerintah pusat, Agustina menilai rencana itu patut didukung.

    “Kalau memang diniatkan sangat bagus, tapi harus ada master atau ahlinya, narasinya seperti apa. Kapan soto ini mulai ada, yang jelas Soto Semarang ini enak, sedap, dan enak sekali,” pungkasnya.

    Sementara, terkait gelaran SNC, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso menyampaikan, SNC dimeriahkan lebih dari 150 peserta parade kostum unik dan ikonik. Parade dimulai dari titik nol kilometer (depan Kantor Pos besar Johar) hingga Balai Kota Semarang. Ribuan masyarakat berderet di sepanjang rute pawai.

    Pada tahun ke-13, lanjutnya, SNC 2025 kali ini mengusung tema Perisai Nusantara, menonjolkan karnaval kostum sekaligus mencerminkan budaya Indonesia, yang terwakili melalui empat sub tema, yakni burung Cendrawasih, burung Merak, bunga Anggrek, dan penjor.

    Menurutnya, tema tersebut tidak sekadar memuat filosofi lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila, maupun kebanggaan budaya Indonesia, melainkan juga refleksi dari Kota Semarang.

    “Sebuah kota layaknya miniatur Indonesia yang terus bergerak, tempat kebudayaan dan peradaban tetap berjalan bersamaan,” ungkapnya.

    Penulis: Kontributor Kota Semarang
    Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng



    Source link

  • Bangun Pemikiran Kritis, Nawal bersama 150 Siswa Larut dalam “Silent Reading” – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Ratusan siswa ikut dalam gerakan “Baca Bersama Jawa Tengah”, di selasar Gedung Wisma Perdamaian, Selasa (6/5/2025). Ditemani Bunda Literasi Jateng Nawal Arafah Yasin, mereka larut dengan buku masing-masing, selama 20 menit, senyap, tanpa kata, tanpa suara.

    Gerakan yang diinisiasi oleh Bunda Literasi Jateng menggandeng Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Jateng, boleh jadi acara perdana. Namun, ajang itu menyedot antusiasme 150 siswa dari SMP, SMA, SMK, dan sejumlah perguruan tinggi di Kota Semarang. Setelah 20 menit “Silent Reading”, para siswa kemudian diundang bergabung dengan Nawal Arafah, untuk menarasikan bacaan yang telah dicerna.

    Nimas Chalya Prasetyo satu di antaranya. Dihadapan Nawal, siswi SMAN 3 Semarang yang akrab dipanggil Aya’ mengungkapkan telah, membaca buku Hitam 2045 karya Henry Manampiring. Baginya buku itu memberikan sebuah horizon baru, akan sebuah kemungkinan di masa depan.

    “Bagiku, membaca itu penting banget. Kalau tidak baca dari mana kita dapat informasi. Sebenarnya bukan hanya membaca, tapi bagaimana kita menyerap dan menyaring informasi, memahami, dan mempraktikannya,” ujar siswi kelas X itu.

    Hal serupa diungkapkan, siswa SMKN Jateng Hanif Desta. Baginya, kegiatan literasi seperti ini sangat seru. Sebab, kegiatan membaca dapat mengendurkan otak, saat tugas sekolah menumpuk.

    “Baca bikin otak refresh, tenang. Kalau saya suka novel romance. Tidak hanya dari buku, saya juga suka baca lewat handphone seperti wattpad atau lewat Ijateng,” urainya.

    Melihat antusiasme itu, Nawal optimistis, gerakan “Baca Bersama Jawa Tengah” akan menjadi jembatan untuk membangkitkan semangat baca, di kalangan anak muda. Dia berharap, kegiatan serupa akan direpllikasi di 35 kabupaten/ kota dan menjadi acara rutin.

    “Literasi banyak disempitkan maknanya, hanya dimaknai sebagai baca tulis saja. Tetapi sebenarnya, literasi adalah bagaimana kemampuan untuk menyerap informasi, kemampuan mengolah informasi untuk bisa bermanfaat bagi kehidupan,” jelasnya.

    Nawal berharap, akan timbul pemikiran kritis anak hingga remaja, dalam menyikapi sebuah informasi. Apalagi, di tengah bombardir informasi di media sosial, sehingga mereka bisa membedakan mana informasi hoaks, dan mana yang kredibel.

    Isteri Wakil Gubernur Taj Yasin ini pun membagikan tips gemar membaca untuk generasi muda.

    “Pertama pilih satu buku yang disenangi. Kita baca, kita selami maknanya maka kita akan tambah larut kecintaan pada buku. Kemudian alokasikan satu waktu dalam 24 jam, untuk membaca dan menulis,” pungkas Nawal. (Pd/Ul, Diskominfo Jateng)

     



    Source link

  • Sosok yang Konsisten Berjuang untuk Rakyat – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya anggota DPR RI dari Fraksi PKB, Alamudin Dimyati Rois atau Gus Alam.

    Taj Yasin mengenang, Gus Alam bukan hanya sebagai rekan sesama politisi, tetapi juga sahabat dalam perjuangan.

    “Kami juga punya kenangan pribadi dengan beliau. Beliau sahabat saya,” ucapnya, di sela mendampingi kunjungan menteri di Kabupaten Semarang, Selasa (6/5/2025).

    Wagub menambahkan, almarhum merupakan sosok yang konsisten membela kepentingan rakyat, melalui jalur politik.

    “Beliau berjuang untuk masyarakat, dan terbukti telah terpilih (DPR) sudah tiga periode,” tambahnya.

    Sebagai informasi, Gus Alam sebelumnya mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Pemalang pada Jumat (2/5/2025) dini hari. Mobil yang ditumpanginya menabrak truk saat mencoba mendahului kendaraan di KM 315. Ia sempat dirawat intensif di RS Budi Rahayu Pekalongan, sebelum mengembuskan napas terakhir, Selasa (6/5/2025) pagi.

    Alamudin Dimyati Rois merupakan putra ulama kharismatik asal Kaliwungu, KH Dimyati Rois. Ia telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama tiga periode dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I, dan dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Jenazahnya dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2, Kendal pada Selasa (6/5/2025) sore. (Humas Jateng)*ul



    Source link

  • Demak Raih Peringkat ke-3 Terbaik Penurunan Stunting se-Jawa Tengah

    Demak, Infojateng.id – Kabupaten Demak berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting di wilayahnya.

    Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Demak turun drastis menjadi 4,66 persen, menempatkannya di posisi ketiga terbaik se-Jawa Tengah.

    Capaian ini diumumkan dalam kegiatan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Demak Tahun 2025 yang digelar di Pendopo setempat, Senin (5/5/2025).

    Forum tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Demak Eisti’anah dan dihadiri oleh unsur Forkopimda, perangkat daerah, lembaga vertikal, TP PKK, serta Pimpinan Cabang Bank Jateng.

    Dalam laporannya, Kepala Dinpermades P2KB Demak Taufik Rifa’i menyampaikan, bahwa penurunan angka stunting di Demak merupakan hasil nyata dari kerja sama lintas sektor dan peran aktif masyarakat.

    Taufik menyebut, angka stunting di Demak mengalami penurunan signifikan dari 16,2 persen pada 2022, menjadi 9,5 persen pada 2023, dan kini mencapai 4,66 persen.

    “Ini menunjukkan bahwa program intervensi spesifik dan sensitif yang dijalankan selama ini sudah berjalan efektif dan tepat sasaran,” ujar Taufik.

    Sementara itu, Bupati Demak Eisti’anah dalam sambutannya menegaskan bahwa stunting bukan hanya soal tinggi badan, melainkan menyangkut kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh.

    “Anak-anak yang mengalami stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan kognitif dan kesehatan jangka panjang. Maka dari itu, penanganannya harus kita lakukan secara serius dan kolaboratif,” kata Eisti’anah.

    Ia juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), yang merupakan quick win nasional dari BKKBN.

    Program ini mengajak individu dan sektor swasta menjadi orang tua asuh bagi anak dari keluarga berisiko stunting.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Demak Muhammad Badruddin menekankan bahwa stunting adalah persoalan multidimensi.

    “Kita harus membangun ekosistem kerja kolaboratif dari hulu ke hilir. Mulai dari ibu hamil hingga anak usia dua tahun,” ujar Badruddin.

    Pihak BKKBN Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Rahutomo Wahyu Setiawan mengapresiasi capaian Demak yang dinilai melampaui target nasional.

    Ia juga mengingatkan agar prestasi ini tidak membuat lengah.

    “Target RPJMN 2025–2029 adalah prevalensi stunting nasional sebesar 14,2 persen. Demak sudah jauh di bawah angka itu, tapi jangan sampai capaian ini justru naik kembali”, ujarnya.

    Sebagai bentuk komitmen bersama, dilakukan pula penyerahan simbolis bantuan GENTING kepada keluarga berisiko stunting.

    Hingga saat ini, sebanyak 23 keluarga di Demak telah mendapatkan dukungan senilai total Rp62,1 juta, berupa pangan bergizi hingga intervensi non-nutrisi seperti fasilitas air bersih.

    Rembuk Stunting 2025 ditutup dengan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk terus memperkuat intervensi terintegrasi, penggunaan dana desa secara tepat sasaran, serta pelibatan masyarakat dalam pencegahan stunting secara berkelanjutan. (eko/redaksi)

    Source link

  • Wujud Semangat Gotong Royong Bangun Indonesia – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

    SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menilai program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Sengkuyung sangat membantu dalam pembangunan daerah.

    “TMMD dan Sengkuyung tahap II ini sangat membantu sekali, saya sebagai gubernur mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro, yang telah melakukan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi,” kata Luthfi, saat membuka TMMD ke-124 dan Sengkuyung Tahap II, di Lapangan Sitrombo, Pakintelan, Gunungpati, Selasa (6/5/2025).

    Dia mengatakan, kegiatan reguler TMMD dan Sengkuyung terbukti sangat membantu pemerintah daerah, dalam rangka akselerasi pembangunan di wilayah. Kegiatan ini diselenggarakan di seluruh wilayah Jawa Tengah mulai 6 Mei sampai 4 Juni 2025.

    Menurut mantan Kapolda Jateng ini, program TMMD ini merupakan wujud semangat kegotongroyongan dalam membangun Indonesia. Selain itu, juga sebagai wujud kemanunggalan dan kesengkuyungan antara TNI, pemerintah daerah, serta komponen masyarakat, dalam pembangunan daerah.

    Hingga kini, imbuhnya, program TMMD telah berlangsung selama 44 tahun. Sasarannya tidak hanya desa, tetapi juga di perkotaan terutama di wilayah kumuh.

    “Di daerah kota, sasaran mereka ada di daerah kumuh. Sedangkan untuk wilayah desa, daerah terisolir dan terbelakang,” jelas Luthfi.

    Gubernur menjelaskan, akselerasi pembangunan TMMD meliputi kegiatan fisik dan nonfisik. Kegiatan fisik diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana kebutuhan dasar masyarakat, khususnya untuk meningkatkan aksesibilitas daerah terpencil dan mendukung peningkatan perekonomian.

    Sasaran kegiatan nonfisik diprioritaskan pada peningkatan kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, serta mewujudkan ketahanan wilayah yang tangguh. Kegiatannya melalui tiga bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, dan bela negara.

    Karenanya, Luthfi meminta pemerintah kabupaten/ kota untuk berkoordinasi dengan Dansatgas TMMD Kabupaten/Kota masing-masing, untuk mengoptimalkan program unggulan. Antara lain ketahanan pangan, pertanian terpadu, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penyediaan air bersih dan sanitasi, serta percepatan penurunan stunting. Juga terkait program pendukung lainnya, antara lain Layanan Posyandu, penanaman pohon, pembersihan sungai, pembersihan pasar, dan rehab tempat ibadah.

    “Saya imbau kepada seluruh kabupaten/ kota, untuk segera membuat program-program TMMD yang lebih menyentuh kepada masyarakat,” ucapnya.

    Ia juga berharap, pelaksanaan program TMMD dan Sengkuyung ini dapat berkontribusi positif bagi pembangunan desa/ kelurahan. Selain itu, juga turut berkontribusi terhadap target penurunan angka kemiskinan Jawa Tengah menjadi 9,66 %–9,00 %, dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 4,90 % – 5,60 %.

    Usai pembukaan, Gubernur Ahmad Luthfi juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Pemprov Jateng. Di antaranya bantuan 1 ton beras cadangan pangan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu di Kelurahan Pakintelan, bantuan untuk anak rawan stunting, bantuan bibit tanaman, bantuan modal untuk 12 kelompok usaha bersama dengan total Rp240 juta, serta bantuan keuangan kepada Kota Semarang untuk TMMD senilai Rp628 juta. (Humas Jateng)*ul

     

     

     



    Source link

  • Program TMMD Bantu Percepat Pembangunan Daerah

    Semarang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menilai program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Sengkuyung sangat membantu dalam pembangunan daerah.

    Demikian disampaikan Ahmad Luthfi saat membuka TMMD ke-124 dan Sengkuyung Tahap II di Lapangan Sitrombo, Pakintelan, Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (6/5/2025).

    “TMMD dan Sengkuyung tahap II ini sangat membantu sekali, saya sebagai gubernur mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro yang telah melakukan kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan provinsi,” kata Ahmad Luthfi.

    Luthfi mengatakan, kegiatan reguler TMMD dan Sengkuyung terbukti sangat membantu pemerintah daerah dalam rangka akselerasi pembangunan di wilayah.

    Kegiatan ini diselenggarakan di seluruh wilayah Jawa Tengah mulai 6 Mei sampai 4 Juni 2025.

    Menurut Mantan Kapolda Jateng ini, program TMMD ini merupakan wujud semangat kegotongroyongan dalam membangun Indonesia.

    Selain itu juga sebagai wujud kemanunggalan dan kesengkuyungan antara TNI, pemerintah daerah, serta komponen masyarakat dalam pembangunan daerah.

    Hingga kini, program TMMD telah berlangsung selama 44 tahun. Sasarannya tidak hanya desa, tetapi juga di perkotaan terutama di wilayah kumuh.

    “Di daerah kota, sasaran mereka ada di daerah kumuh. Sedangkan untuk daerah terisolir dan terbelakang untuk wilayah desa,” jelas gubernur.

    Akselerasi pembangunan TMMD meliputi kegiatan fisik dan nonfisik. Kegiatan fisik diprioritaskan pada pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana kebutuhan dasar masyarakat, khususnya untuk meningkatkan aksesibilitas daerah terpencil dan mendukung peningkatan perekonomian.

    Sasaran kegiatan nonfisik diprioritaskan pada peningkatan kesadaran masyarakat dalam berbangsa dan bernegara, serta mewujudkan ketahanan wilayah yang Tangguh.

    Adapun kegiatannya melalui tiga bidang yaitu kesehatan, pendidikan dan bela negara.

    Maka dari itu, Luthfi meminta kepada Pemerintah Kabupaten/Kota untuk berkoordinasi dengan Dansatgas TMMD Kabupaten/Kota masing-masing untuk mengoptimalkan program unggulan.

    Antara lain ketahanan pangan, pertanian terpadu, perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), penyediaan air bersih dan sanitasi, serta percepatan penurunan stunting.

    Selain itu juga terkait program pendukung lainnya antara lain Layanan Posyandu, penanaman pohon, pembersihan sungai, pembersihan pasar, dan rehab tempat ibadah.

    “Saya imbau kepada seluruh kabupaten/kota untuk segera membuat program-program TMMD yang lebih menyentuh kepada masyarakat,” ucapnya.

    Ia juga berharap, pelaksanaan program TMMD dan Sengkuyung ini dapat berkontribusi positif bagi pembangunan desa/kelurahan.

    Selain itu juga turut berkontribusi terhadap target penurunan angka kemiskinan Jawa Tengah menjadi 9,66% – 9,00% dan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 4,90% – 5,60%.

    Usai pembukaan, Gubernur Ahmad Luthfi juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Pemprov Jateng.

    Di antaranya bantuan 1 ton beras cadangan pangan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu di Kelurahan Pakintelan, bantuan untuk anak rawan stunting, bantuan bibit tanaman, bantuan modal untuk 12 kelompok usaha bersama dengan total Rp 240 juta, serta bantuan keuangan kepada Kota Semarang untuk TMMD senilai Rp 628 juta. (eko/redaksi)

    Source link

  • Luna Maya Menikah, Maxime Bouttier Jadi Tambatan Hati

    Infojateng.id – Kisah cinta Luna Maya dengan Maxime Bouttier akhirnya jatuh ke pelaminan. Artis peran Indonesia itu berencana menggelar pernikahan di Bali pada 7-8 Mei 2025 di Bali.

    Luna Maya juga membagikan rencana pernikahannya itu melalui video di Instagram pribadinya. Dalam video berdurasi tak lebih dari semenit yang ia unggah hari ini, menunjukkan gambar sebuah kaca yang bertuliskan tanggal, hari dan tahun.

    Namun, dalam tahun hanya tertulis angka 07-08/05/20. Kemudian, Maxime Bouttier berlari menuju kaca dan menuliskan tahunnya dengan lengkap 2025. Dalam video tersebut, Luna Maya juga menuliskan sebuah caption keep this date close.

    Sebelumnya, pada 1 April 2025, Luna Maya juga menggunggah kumpulan foto bersama Maxime Bouttier di instagram pribadinya. Dalam foto berlatar belakang bunga sakura di Jepang itu menunjukkan, Maxime Bouttier tengah mengajukan wedding proposal dengan mengajukan sebuah cincin di hadapan Luna Maya.

    Dalam foto tersebut juga disematkan sebuah lagu dari penyanyi kenamaan Amerika Stephen Sanchez dengan judul Until I Found You. Tak lupa, Luna Maya juga menuliskan sebuah kalimat dalam Bahasa Inggris.

    “With a heart overflowing with love, I say YES-to You, to this beatiful journey we’re writing together, to forever.”

    “Dengan hati yang penuh cinta, aku bilang Y-untukmu, untuk perjalanan indah yang kita tulis bersama, untuk selamanya”. (redaksi)

    Source link

  • Ini Kenangan Gus Yasin terhadap Gus Alam yang Wafat Kecelakaan di Tol Pemalang

    Semarang, Infojateng.id – Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya anggota DPR RI dari Fraksi PKB, KH Alamudin Dimyati Rois atau yang akrab disapa Gus Alam.

    Taj Yasin mengenang Gus Alam bukan hanya sebagai rekan sesama politisi, tetapi juga sahabat dalam perjuangan.

    “Kami juga punya kenangan pribadi dengan beliau. Beliau sahabat saya,” ucap Gus Yasin disela mendampingi kunjungan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, di Kabupaten Semarang, Selasa (6/5/2025).

    Ia menambahkan, almarhum merupakan sosok yang konsisten membela kepentingan rakyat melalui jalur politik.

    “Beliau berjuang untuk masyarakat, dan terbukti telah terpilih (DPR) sudah tiga periode,” tambahnya.

    Gus Alam sebelumnya mengalami kecelakaan lalu lintas di Tol Pemalang pada Jumat, 2 Mei 2025, dini hari.

    Mobil yang ditumpanginya menabrak truk saat mencoba mendahului kendaraan di KM 315.

    Ia sempat dirawat intensif di RS Budi Rahayu Pekalongan sebelum mengembuskan napas terakhir pada Selasa (6/5/2025) pagi.

    KH Alamudin Dimyati Rois merupakan putra ulama kharismatik asal Kaliwungu, KH Dimyati Rois. Ia telah menjabat sebagai anggota DPR RI selama empat periode dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I.

    Dia dikenal aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Jenazahnya dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2, Kendal, pada Selasa (6/5/2025) sore. (eko/redaksi)

    Source link

  • RPJMD Rembang Fokuskan Pembangunan Berkelanjutan dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

    Rembang, Infojateng.id – Wakil Bupati Rembang Mochamad Hanies Cholil Barro’ menegaskan pentingnya pembahasan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Rembang tahun 2025-2029.

    Menurut Hanies, RPJMD sebagai landasan strategis pembangunan lima tahun ke depan.

    Hal itu dia sampaikan dalam rapat paripurna pembahasan rancangan awal RPJMD di DPRD Kabupaten Rembang, Senin (5/5/2025).

    “RPJMD ini memuat visi, misi, strategi, arah kebijakan pembangunan daerah serta aspek keuangan daerah. Ini penting sebagai pedoman pembangunan lima tahunan,” ujar Hanies.

    Dalam paparannya, Wabup Hanies menjelaskan sejumlah kondisi aktual Kabupaten Rembang, antara lain penurunan daya dukung air, kualitas lingkungan yang masih perlu ditingkatkan, dan potensi risiko bencana yang cukup tinggi.

    Meski demikian, daya dukung pangan dan lahan dinilai masih cukup baik dan menjadi kekuatan daerah.

    Penduduk Kabupaten Rembang saat ini tercatat sebanyak 665.240 jiwa, didominasi oleh kelompok usia produktif.

    Tantangan pembangunan daerah mencakup angka kemiskinan yang masih tinggi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah.

    Namun, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Rembang menunjukkan tren positif, menempati posisi ketiga tertinggi di wilayah sekitarnya.

    Dari sisi sosial dan ekonomi lainnya, rata-rata lama sekolah setara jenjang SMP, tingkat pengangguran terbuka relatif rendah sebesar 2,8%, dan ketimpangan pendapatan menunjukkan perbaikan.

    Meskipun indeks daya saing daerah mengalami penurunan, hasil reformasi birokrasi dan tingkat kepuasan masyarakat terhadap layanan publik tetap menunjukkan capaian yang baik.

    Sementara itu, kondisi keuangan daerah menunjukkan tren membaik, dengan proyeksi APBD 2025–2030 yang semakin sehat dan berkelanjutan.

    “Kami juga telah memetakan isu-isu strategis daerah yang selaras dengan isu global, nasional, dan provinsi,” tambahnya.

    Pemkab Rembang mengusung visi “Rembang Sejahtera” dalam RPJMD 2025–2029, yang dijabarkan ke dalam lima misi pembangunan utama.

    Kelima misi tersebut meliputi peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi inklusif, tata kelola pemerintahan yang baik, pembangunan infrastruktur yang merata, serta pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.

    Keseluruhan dokumen telah disusun dengan mengacu pada ketentuan Permendagri Nomor 90 Tahun 2019.

    “Kami berharap hari ini kita bisa menyepakati rancangan awal RPJMD untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Perda,” pungkas Hanies.

    Dalam kesempatan yang sama, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melalui juru bicaranya, Abdul Muid, menyampaikan apresiasi atas keseriusan Pemkab Rembang dalam menyusun RPJMD yang selaras dengan visi dan misi kepala daerah terpilih serta arah pembangunan jangka panjang daerah.

    “Kami berharap visi tersebut mampu dijabarkan secara operasional, realistis dan terukur serta memberi penekanan pada peningkatan kesejahteraan, peningkatan SDM, pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi,” ungkap Muid.

    Dia juga menilai bahwa identifikasi isu-isu strategis dalam RPJMD telah menggambarkan tantangan riil yang dihadapi daerah, seperti tingginya angka kemiskinan dan pengangguran terbuka.

    “Kami berharap isu-isu tersebut tidak hanya dicantumkan sebagai narasi, namun ditindaklanjuti dengan strategi dan program prioritas yang jelas serta berkelanjutan,” pungkasnya. (eko/redaksi)

    Source link